19

Ingat Dosa untuk 25

Hallo!

Assalamu'alaikum wrwb ^_____^

Jika ada yang bertanya, boleh tidak kita menghitung pahala?
Bagi saya, boleh! Kenapa? Karena tergantung bagaimana cara dan maksud hitungan yang kita niatkan dalam menghitung pahala itu, pastinya ingat pahala sedikit, jika ada kesempatan ibadah, pasti kita langsung bergegas. Namun riskan memang, karena bisa jadi kita jadi malas ibadah hanya gara-gara merasa sudah banyak pahalanya atau ibadahnya jadi tidak ikhlas karena hanya ingin pahala, nilai iklas dan tulus karena mengharap ridhaNYA saja menjadi berkurang.

Nah, karena kalau yang namanya menghitung pahala itu riskan dengan riya', jadi lebih baik ingat dosa saja. Apalagi ini?
Ya, ingat dosa yang kita lakukan, jadi, setiap ada ladang pahala, kita berlomba-lomba disana (fastabiqul khairats).

Postingan ini karena terinspirasi seseorang. Sebut saja dia K. Berikut percakapannya:

Me: Koq mau sih capek-capek bantuin ngangkatin barang yang berat-berat tadi? Kan bisa donk angkatnya 1 saja? *ceritanya dia habis bantuin Ibu kos yang lagi pindahan perabot*
K: Gak apa-apa. Lagipula gak capek koq, bener deh *sambil senyum-senyum ala K*
Me: *diem*
K: Kamu tahu, apa guna kita mengerjakan yang sunnah, padahal kita kan sudah mengerjakan yang wajib?
Me: Ya buat nambahin pahala.
K: Bisa. Tapi sebenarnya yang lebih tepat adalah Kita lakukan kebaikan-kebaikan itu karena memang kita tidak tahu apa benar ibadah wajib yang kita kerjakan itu berbuah pahala. Apa cukup buat nutupin dosa kita. Makanya, saya gak pernah nolak jika saya bisa. Ada yang butuh bantuan ya kita bantu. Belum bisa bantu materi ya bantu dengan tenaga. Hehehhe begitu deh kira-kira.
Me: *mulai berdecak kagum, as always lah, kalau yang beginian K gak punya saingan*

Kemudian. Sore, saya dan K berkesempatan shalat di masjid Daarut Tauhid, dan mendengar tausiyah ba'da maghrib yang diisi oleh Gurunda Aa' Gym. Temanya apa? Jangan takut lakukan kebaikan walaupun itu kecil. Kenapa? Karena dari yang kecil itu akan mendatangkan pertolongan Rabb-mu. Ya, dari yang tak bernilai itu, DIA nilai dengan penilaian terbaiknya. Mungkin saja karena yang kecil itu kita dihindarkan dari sakit, fakir dan keburukan-keburukan lainnya. Aa' Gym juga menegaskan, ingatlah, sekecil apapun kezhaliman yang kita lakukan, semuanya akan kembali kepada diri kita sendiri. Itu sebuah keniscayaan.

Dilanjut lagi malam. Saya dan K menonton episod Mario Teguh, sibuk is Good. Yang paling nyess itu ketika bab ini: Ada seorang bapak mengeluh, pendapatannya berkurang ketika lokasi jualannya pindah. Apa yang diucap Mario Teguh? Coba bapak perhatikan, sebelum bapak pindah, ibadah apa saja yang bapak lakukan, berapa kali bersyukur bapak ucapkan setiap hari? Bapak pernah lihat, ada warung terpencil, yang kadang orangpun tak sadar keberadaan warung itu, tapi pengunjungnya mobil-mobil keren? Apa penjualnya berpikir lokasi menentukan rejekinya? Tidak. Sama sekali tidak, karena semua yang kita terima, sesuai dengan kepantasan yang telah kita siapkan. Pantas tidak kita menerima yang besar, ketika menerima yang kecilpun kita masih kurang bersyukur?.

Subhanllah...Tafakur H-1 menyambut hari lahir saya. Alhamdulillah wa syukurillah, Allah kembali sadarkan saya, bahwa saya milikNYA, semua ini milikNYA. Tak ada rugi sedikitpun Allah ketika hambanya malas/rajin ibadah, karena apa yang kita kerjakan akan kembali pada kita.

Barakallahu fii umrik untuk saya.. 25 di 25, semoga bertambah berkah. Umur panjang yang manfaat, itu nikmat luar biasa. Semoga dekapanNYA tidak renggang ketika saya lakukan dosa, semoga Allah tuntun selalu jika saya mulai lalai. Amiin Allahumma Amiin.
Doa yang sama untukmu juga, kawan :)

Love,

-vi^^-



6

Menyambut 25

Hello...Hayhay (o^___^o)

Assalamu'alaikum wrwb...

Apa kabar semua?


Ehya, saya kembali dengan sesuatu yang disebut 25. 25 itu kalau di keyboard jadinya begini @% kalo diklik shift terlebih dulu. Ada apa sih dengan 25? 25 wk kah (kayak status yang lagi pada hamidun), perayaan perak kah? Tanggal gajian ya? Ah ya! Pasti tanggal lahir ya? Ayo ngaku?



gambar nemu di gugel


Iya-iya saya ngaku, 25 nanti adalah tanggal lahir saya. Hari dimana sang Esa memberikan amanah baru bagi kedua orang tua saya, sekaligus hari dimana yang empunya tulang rusuk saya boleh berbangga hati, bahwa rusuknya tumbuh subur pada diri saya *hidup maksudnya*. Nah, kalau dilihat-lihat dari tahun lahir, di tahun ini sayapun tepat 25. Maksudnya 25 in 25 gitulah. Udah tua ya ternyata? Pasti. Dewasa? Belum tentu, tapi sedang di-ikhtiarkan menjadi calon istri dan ibu yang bijak nan lembut nan halus nan cantik dan nan nan lainnya.


Sewaktu posting ini, di luar lagi diguyur hujan, entahlah, kawasan PT DI yang dekat banget sama bandaranya bandung ini suka banjir. Artinya, ada kemungkinan saya gak jadi nyalon sore ini T______T *oke skip*

Saya yang sebentar lagi akan dapat amanah lebih besar lagi karena udah semakin lama hidup di bumi, udah seperempat abad lho, masak iya gini-gini aja hidup saya? Yah, minimal sekali-kali perhatikan diri sendiri *ini yang lagi ada di benak saya*. Dulu, zaman masih pakai BB, di group, teman saya pernah bahas tentang mereka yang sudah mulai repot dan waspada akan adanya kerutan di wajah. Respon saya kala itu, cuma bisa becandain, lha wong saya itu orangnya abstrak, kalau lagi mau ya mau, kalau enggak ya lupa.

Sekarang, barusan tepatnya tiba-tiba hunting produk yang sudah lama ingin saya pakai, apalagi kalau bukan Wardah lightening series. Koq bisa? Tadi juga, barusan saya ngaca, koq muka kusam ya, koq saya gak seperti cewek-cewek lainnya yang waktu break shalatnya lebih lama dari waktu mereka menyantap makan siang *nah, kalau saya, makannya yang lama*.

2012 kemarin, saya sering panas-panasan, rutin lari di trek Gor. Padjajaran, Naik-naik ke Jayagiri, Burangrang,  mendaki 2 gunung ( Semeru di november dan Ciremai di Desember) bikin kulit muka jadi kusam, pas summit saya gak pakai satupun alas muka T__T Jadi  tambah merasa bersalah. Jadilah, untuk mengobati rasa bersalah itu, saya berniat untuk membeli lagi peralatan ayu itu. Semoga nasib mereka bagus, gak kayak nasib yang sebelum-sebelumnya. 


Seingat saya di lemari solek masih ada cream pagi/malam Natasha, cream bengkoang series mustika ratu, body lotion nivea yang sudah 2 tahun, toner/milk cleanser viva, masker dan peeling mustika ratu plus mangir putih lotion mustika ratu, TWC. What a woman! Baiklah, mereka akan saya rapihkan dari lemari solek buat diisi sama yang baru. Satu peralatan yang selalu habis saya pakai adalah body scrub, yang dari purbasari itu :) *ternyata ada juga sisi perempuan di diri saya ini*.

Dalam rangka mengamalkan doa orang tua sewaktu saya lahir, dengan memberi saya nama: Devi Ratna Dewi, disitu mereka menegaskan Devi Dewi, yang dalam bahasa manapun *sotoy*, artinya sama Devi=Dewi=Perempuan, juga dalam rangka menjaga diri untuk dia yang nanti mau menjadikan saya sahabat hidupnya, dan menjaga si buah hati agar ketika kelak ada acara pertemuan orang tua di wajah emaknya ada poles-poles bedak walaupun sedikit :D

Menjaga kan lebih baik daripada mengobati ^______^

Happy weekend!

Love,

-vi^^-



32

Musik Positif

Assalamu'alaikum, kawan-kawan :)

Happy jumuah mubarak! Welcome, March! ^___^

Apa kabar?

Siapa yang suka dengerin musik?




Kali ini, saya akan membahas musik dari versi saya sendiri. Saya adalah dia yang suka mendengarkan musik. Musik bisa membuat saya yang tadinya mellow, tiba-tiba bisa jadi bahagia, pun sebaliknya. Koq bisa? Iya, bisa. Karena saya suka sekali memberi soundtrack untuk episod yang sedang saya jalani. Misalnya: saya sedang berpergian ke suatu tempat bersama seorang teman, nah, di perjalanan itu ada lagu yang diputar beberapa kali, jadi secara gak langsung lagu itu bisa jadi ost. dadakan untuk episod saya saat itu. 

Karena musik cukup berpengaruh dalam membentuk mood saya, jadi ada baiknya untuk memutar musik-musik yang bisa membuat mood meningkat. Musik positif namanya. Musik positif ini saya dapatkan dari MQ Fm, MQ menggunakan jargon musik positif dalam setiap siarannya. Memperhatikan begitu berpengaruhnya musik pada kehidupan terutama generasi muda, memang ada baiknya mengedukasi musik positif kepada penikmat musik. Memang, hanya kita, pendengar, yang tahu mana musik yang bisa membangkitkan dan meredupkan mood. Tapi, minimal dengan adanya lirik-lirik positif bisa menjadikan musik itu setidaknya tidak memberikan dampak buruk bagi pendengarnya. Semoga :)

Ada banyak media yang bisa mengedukasi kita untuk menjadi lebih baik atau malah menjadi buruk. Yuk bijak memilih! 

Berikut ada lirik positif dari Grup Nasyeed Edcoustic, judulnya pertengkaran kecil. Lagu ini melukiskan bahwa, sebaik-baiknya keputusan untuk bertengkar pasti setelahnya ada kerinduan untuk bersama kembali.

Pertengkaran Kecil-Edcoustic

Sedih bila kuingat tengkaran itu
Membuat jarak antara kita
Resah tiada menentu hilang canda tawamu
Tak ingin aku begini tak ingin begini

Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat
Buat batinku menangis
Mungkin karena egoku mungkin karena egomu
Maaf aku buat begini maaf aku begini

Reff :
Bila ingat kembali janji persahabatan kita
Tak kan mau berpisah karena ini
Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah
Karena aku ingin tetap sahabatmu

Lagu/lirik : Deden Supriadi


Psst, kalo di ruangan (kantor), saya suka pasangin headset dan mendengarkan musik, lumayan untuk telinga dalam meredam gosip yang menggema :D
 
Love,

-vi^^-




Back to Top