2

Migrain..Oh..Migrain

Semenjak kuliah semester pertama(2005 akhir) di bandung ini, hampir setiap tiga bulan sekali terkena migrain. Hmmm...kalau tidak salah, pertama kali kena migrain ini waktu kelas 3 SMA. awalnya, tak menganggap ini seperti penyakit yang harus disembuhkan, karena, aku termasuk tipe orang yang anti minum obat(karena, kebanyakan kan obat itu pahit yak :p)..
Migrain yang sering ku alami ini merupakan migrain aura....yaitu: migrain yang kalo dia dateng, pasti diawali dengan mataku bersilauan penuh cahaya mondar-mandir, terus..terus...sampai aku pusing dan gak bisa melihat lagi..dan biasanya langsung dibawa tidur (tidur sambil bolak balik kepala, sakit nyut2annya itu suka bikin nangis T_T), kadang disertai mual juga. Dulu, waktu pulang liburan(2006) pernah diajak mama ke tukang pijat refleksi gitu, dipijit dah ni kepala, nah om tukang pijit itu bilang: Wah, harus diobati nih, kalo nggak bisa buta...kagetlah mama dan ayah, secara, kedua orang itu adalah orang yang paling mencintaiku di dunia ini....akhirnya, dibawalah aku ke dokter, sayang, di tempatku dokternya masih belum berkapasitas sebagai ahli syaraf(neurologi), jadi, hanya ke dokter umum ajah, dan dokter itu bilang. Masih tergolong migrain biasa. Namun, tetap harus diobati ya.....gitu kata dokternya.
Nah, di tahun 2010 awal(lupa tepatnya), sengaja deh buat periksa ni migrain, datang ke RSHS Bandung untuk diperiksa sama dr. spesialis Neurologi...Diperiksa, dan yapzzz....Aku mengidap Migrain Aura. Masih dalam tahap standar, namun tetap saja tidak boleh diremehkan, karena, benar akan bisa menyebabkan kebutaan. Seperti yang diuraikan pada ciri-ciri seseorang yang mengidap migrain, aku bisa terstimulus migrain jika melihat lampu yang terlalu menyilaukan mata, bau wewangian juga..

Karena migrain, bertambahlah cintaku kepadaNYA..tambah mengerti bahwa sehat itu bukan bermakna kita bangga dengan kesehatan kita, bukan berarti juga kita berterimakasih pada sehat itu sendiri, tetapi, bagaimana sehat itu bisa menghantarkan kita pada Syukur dan Cinta padaNYA...Aku..Tak ingin terlalu memikirkan bagaimana migrainku ini...biarkan ia ada, sembari berikhtiar untuk menghilangkannya..Jika sampai pada takdirku yang telah diputuskan melalui RidhaNYA..Biarkan ia terjadi, karena, aku percaya, aku hidup dengan torehan-torehan putusan terbaik dariNYA....^__^


~~~~Baiklah, berikut artikel mengenai migrain, semoga bisa membantu dalam mengenal migrain~~~~:

Migrain atau sering juga disebut sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri kepala berdenyut yang kerapkali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.

Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit kepala akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir sama dengan gejala migrain. Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi. Penyakit yang sangat berat, misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala yang mirip migrain. Namun kejadian ini sangat jarang.

Macam Migrain

Migrain dibagi dalam 2 golongon besar, yaitu:

1. Migrain Biasa (migrain tanpa aura) : Kebanyakan penderita migrain masuk ke dalam jenis ini. Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain ini juga disertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh dalam 4 sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati.

2. Migrain Klasik (migrain dengan aura ) : Pada jenis klasik, migrain biasanya didahului oleh suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi dalam 30 menit sebelum timbul migrain. Migrain klasik merupakan 30% dari semua migrain.


Penyebab Migrain

Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya migrain.

Gejala Migrain

Gejala Awal: Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya mengalami gejala awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu jensi makanan (mislanya coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.

Aura: Hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum timbulnya migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung. Penderita dapat mengalami hanya satu gejala saja atau beberapa macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan melainkan bergantian. Suatu gejala aura biasanya menghilang saat nyeri kepala atau gejala aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang gejala aura tetap bertahan pada permulaan sakit kepala.

Sakit kepala dan gejala penyerta: Penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala, sering terasa di belakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai berat. Gejala lain yang sering menyertai nyeri kepala antara lain:

* Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau
* Mual dan muntah
* Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik

Tanpa pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.

Gejala Akhir: Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada ototnya, lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24 jam setelah hilangnya sakit kepala.

Pencetus Migrain

Migrain dapat dicetuskan oleh makanan, stres, dan perubahan aktivitas rutin harian, walaupun tidak jelas bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat menyebabkan migrain. Pencetus migrain antara lain:

* Konsumsi makanan tertentu, seperti coklat, MSG, dan kopi
* Tidur berlebihan atau kurang tidur
* Tidak makan
* Perubahan cuaca atau tekanan udara
* Stres atau tekanan emosi
* Bau yang sangat menyengat atau asap rokok
* Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.

Di seluruh dunia, migrain mengenai 25% wanita dan 10% pria. Wanita dua sampai tiga kali lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki. Migrain paling sering mengenai orang dewasa (umur antara 20 sampai 5o tahun), tetapi seiring bertambahnya umur, tingkat keparahan dan keseringan semakin menurun. Migrain biasanya banyak mengenai remaja. Bahkan, anak-anak pun dapat mengalami migrain, baik dengan atau tanpa aura. Resiko mengalami migrain semakin besar pada orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migrain.

Pengobatan Migrain

Pada tahap awal, anda dapat menggunakan antinyeri yang dapat dibeli bebas tanpa resep, seperti parasetamol, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, atau natrium naproxen, untuk mengurangi gejala migrain. Dokter biasanya menganjurkan untuk lebih dahulu menggunakan NSAID untuk melihat apakah obat ini mampu mengurangi nyeri sebelum memberikan obat anti migrain golongan lain yang harus dibeli dengan resep, yang mempunyai banyak efek samping.

Anda juga dapat mencoba mengurangi frekuensi timbulnya migrain dengan mengenali dan menghindari pencetus yang dapat menyebabkan migrain.

Jika migrain yang anda derita ringan sampai sedang, anda hanya perlu antinyeri yang dijual bebas untuk menghilangkan gejala. Jika migrain anda sedang sampai berat, anda perlu antimigrain yang dibeli dengan resep. Jika anda sering mengalami serangan migrain, dokter mungkin menyarankan untuk meminum obat pencegah migrain.

Beberapa obat pencegah migrain dapat menimbulkan efek samping ringan sampai berat pada beberapa penderita. Penderita yang mempunyai gangguan jantung atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini. Pasien yang berumur lebih dari 65 tahun, obat pencegah migrain tidak dianjurkan.

Biasanya anda perlu mencoba beberapa jenis obat sebelum anda menemukan salah satu yang paling cocok dengan anda. Jika anda mengalami mual atau muntah sebagai efek samping pengobatan antimigrain, dokter anda juga biasanya meresepkan obat anti mual muntah seperti proklorperazin atau metoklopramid, untuk mengurangi gejala tersebut.

Walaupun obat-obatan biasanya merupakan pengobatan utama migrain, terapi pelengkap biasanya dapat membantu mengurangi gejala dan frekuensi serangan migrain. Terapi pelengkap antara lain:

* Akupuntur, yaitu dengan menusukkan jarum yang sangat halus ke kulit pada titik tertentu untuk menimbulkan aliran energi di sekujur tubuh. Tindakan ini dapat membantu relaksasi otot dan mengurangi nyeri kepala.

* Teknik Relaksasi, yang dapat membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.

Jika migrain tidak sembuh walaupun sudah mendapat pengobatan, perlu untuk mengubah jenis obat. Jika belum sembuh juga, tes tambahan seperti MRI atau CT Scan perlu dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain.

Apa yang dapat anda lakukan di rumah?

Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan di rumah untuk mengurangi frekuensi serangan dan mengurangi gejala, misalnya mengurangi stres dan mengenali pencetus migrain, kemudian menghindarinya.

* Atasi stres yang anda alami, karena migrain lebih sering terjadi pada masa-masa stres.
* Mengikuti latihan relaksasi untuk mengunragi ketegangan otot.
* Menyediakan obat antinyeri yang dapat dibeli bebas di toko obat.
* Buatlah catatan harian mengenai sakit kepala anda. Hal ini dapat membantu anda untuk mengenali pencetus, kemudian menghindarinya. Dari catatan ini juga dapat diketahui apakah migrain anda semakin sering atau bertambah berat.
* Jika anda memperkirakan bahwa migrain yang anda alami mempunyai hubungan depresi atau kecemasan, cobalah minta pertolongan untuk mengatasi depresi dan kecemasan ini. Berkurangnya depresi dan kecemasan terkait dengan berkurangnya frekuensi serangan migrain.

Cara Mencegah Migrain

Cara terbaik untuk mengatasi migrain adalah dengan menghindarinya. Dengan mengenali dan menghindari pencetus, jumlah serangan dan tingkat keparahan migrain dapat dikurangi. Memang, beberapa pencetus di luar kemampuan kita untuk mengontrolnya, tetapi ada beberapa diantaranya yang dapat kita hindari. Hal-hal berikut dapat membantu anda untuk mencegah migrain:

* Mengenali pencetus migrain dengan membuat buku harian
* Tidur dan beraktivitas secara teratur
* Makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan migrain
* Mengatasi stres
* Menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif

Pencegahan dapat pula dilakukan dengan obat-obatan, walaupun dapat terjadi efek samping dari ringan sampai sedang. Obat ini juga biasanya agak mahal. Tetapi, obat ini kadangkala efektif untuk mencegah dan mengurangi keparahan migrain, sehingga memperbaiki kualitas hidup.

Hubungi dokter Anda jika …

* Sakit kepala anda tidak membaik dalam 1 atau 2 hari, atau anda sering terbangun pada malam hari.
* Sakit kepala anda semakin hebat atau menjadi lebih sering
* Timbul gejala baru
* Ada masalah dengan pengobatan anda
* Anda mengalami sakit kepala setelah aktifitas fisik, aktivitas seksual, batuk, atau bersin
* Aktifitas anda terganggu oleh sakit kepala anda (misalnya, anda seringkali harus absen dari pekerjaan atau sekolah).

dan segera ke rumah sakit jika …

1. Anda mengalami sakit kepala sangat hebat yang terjadi tiba-tiba yang tampaknya tidak seperti sakit kepala yang pernah anda alami.

2. Anda mengalami demam dan kaku leher

3. Anda mengalami mual dan muntah yang hebat sehingga tidak bisa makan atau minum.

4. Anda mengalami gejala stroke, antara lain:

* Kebas, paralisis, atau kelemahan pada wajah, lengan atau kaki yang tiba-tiba.
* Merasa pusing dan oyong
* Perubahan penglihatan yang mendadak
* Gangguan berbicara atau memahami kalimat sederhana
* Gangguan berjalan atau berdiri.

2 comments

29 August 2010 at 21:03

Uah, saya bersyukur sekali tidak terserang migrain... :)

2 September 2010 at 12:57

^__^ yukzz...terus bersyukur

Post a Comment
Back to Top