Hmmm...rancukah?
Disini, kognitif merupakan memori yang sangat amat membekas, ini merupakan rumpun dari kognitif itu sendiri yang salah satunya adalah bagaimana manusia mengingat. Hal-hal yang bisa menjadi bagian dari memori kognitif adalah memori yang sangat berkesan dan mendalam, berisi pengalaman di dalamnya, entah itu pengalaman buruk ataupun pengalaman menyenangkan. Karena biasanya, karena ada momen itulah yang menyebabkan kognitif terjadi.
Coba analisis lirik berikut ini:
AKAL SEHAT by ADA Band
Dulu ku mencintaimu
terasa bahagia
namun kau hilang tanpa jejak
membuat bertanya
apa salah diriku
hapus memori itu
tak semudah dibayangkan
bagai hantu di siang malam
mendera batinku
bayang dirimu
begitu merasuk kalbu
reff:
akal sehat ku berhenti
kala menatap indah matamu
hingga melumpuhkan jiwa
kau mencuri perhatian dan sayangku
takkan lagi ku pungkiri semua
saat kucoba tegar
hadirmu kembali
ada dera di sekujur tubuh
lelah tuk berpikir
sakit ku melihatnya
bawa sejuta maaf
entah dari hati
letakkan janji sekali lagi
di atas segalanya
akankah ini
hanya pelarian tanpa ujung
repeat reff [3x]
aku memang cinta padamu
Jangan berlari menjauhi memori itu, karena akan menjadi pelarian tanpa ujung
....
Jangan mencoba menghapusnya, karena akan semakin teringatNamun, cobalah mengalihkannya dengan sesuatu yang jauh lebih bermanfaat, dapat menyimpan memori baru juga akan lebih membantu
Memaafkan jauh lebih mudah daripada melupakan, itu kata-kata bijak yang sangat simpel namun lumayan susah untuk dilakukan...Bahagia, sedih, kecewa, itu diatur oleh diri sendiri, oranglain hanya berperan sebagai peran pembantu, hanya sebagai penghias bingkai, yanga da di bingkai itu adalah diri kita...Kita yang mengemudikannya, kita yang mempersepsikannya.