2

.: Nikmat ini milik Siapa:.

‎​Renungan Indah - W.S. Rendra

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milik-ku
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah "TITIPAN"
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ??
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru. terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas,dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,seolah semua "derita" adalah hukum bagiku.
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika.
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",dan menolak keputusan-Nya yg tak sesuai dengan keinginanku.

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"....

(Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya di atas ranjang Rumah Sakit)


Aku....seketika teringat akan pesan mama yang selalu diulang-ulang terutama di saat-saat aku sedang menikmati nikmat dari ALLAH..Baik itu nikmat yang terlihat baik atau nikmat yang ditutupi dengan sampul dan dalamnya tersirat kebaikan.
Kata Mama, semua yang ada di dunia ini adalah milikNYA, kita hanya sebagai pengguna, kadang tak sadar, sesama pengguna kita malah saling sombong antara satu dengan yang lain.
H-1 dari hari perginya Mama (dan merupakan Hari H miladnya Mama), mama mengirimkan sms padaku dengan isi:
"Kakak sayang, lagi di kampus yah? Pagi tadi menelpon mama kah? iya, mama ketiduran sayang, rumah sakit ini membuat mama malas. Trimakasih ucapan ulangtahunnya, hmm....Jangan nangis berlebihan ya jika suatu saat mama harus kembali kepada Yang Maha Memiliki mama, karena mama milikNYA"

Mama...sosok yang tak akan pernah terganti dengan yang lain. Mama ajari aku berbagi sesuatu yang sangat ku sayangi, Mama ajari aku mengabdi walaupun aku belum mengerti apa pengabdian yang ingin Mama tanamkan..

Aku...selalu ingin memperbaharui diriku agar menjadi seperti apa yang Mama ceritakan tentang sifat2 NabiNYA...Akupun ingin seperti Mama yang rela kedinginan karena harus menyelimutiku, yang rela tidak berbaju baru karena ingin membeli baju baru untukku...Percayakan aku bisa, mama..
Doakan aku agar kita bisa bersama berkumpul lagi di SyurgaNYA nanti, berkumpul bersama di istana Yang Maha Memiliki kita...

Dan akhirnya akupun tahu....Dialah ALLAH...Dialah titik balikku, Dialah tempat aku meraung-raung segala sedih dan bahagiaku..Dialah tempat meminta segala keinginanku...dan Dialah yang telah mengirimkan malaikat yang selama menjagaku secara nyata selama 20 tahun, dan malaikat itu akan terus menjagaku walau raganya tak lagi bersamaku...

Terima Kasih ALLAH



2 comments

Ami still in Lampung
20 October 2010 at 11:07

Hiks.... puisi yang bener-bener memukul telak kesombongan manusia yg merasa semua adalah hasil usahanya. semua adalah miliknya. Padahal Allah-lah pemilik alam semesta berserta isinya. Ada manusia yg sadar akan hal itu, tapi kadang terlupa jika tak saling mengingatkan.

tanggung jawab dev.... mbak jadi jadi nangis nih (*kesannya terharu padahal abis makan martabak kentang, cabenya kegigit ditempat yg passsss banget... jadi meler, mata merah hihihihi...)

20 October 2010 at 11:38

pamer makan martabak kentang nggak bagi-bagi pulak tuh....
tanggungjawab aku jadi ngiler, hwehehehhe

Post a Comment
Back to Top