5

Inikah rasanya? :)

Pagi tadi secara asal mampir ke blog seorang teman. Menilik ceritanya satu per satu, sampailah pada satu gambar yang membuat hati sedikit ciut.

Gambar apa yang ku lihat?


Gambar yang ku lihat adalah foto lamaran temanku, foto saat ibunya temanku menyematkan cincin ke dia yang bakal jadi suami temanku dan foto temanku yang disematkan cincin oleh ibu yang akan menjadi ibu mertuanya.

Bukan berkhayal aku kapan atau berkhayal siapa si dia-ku itu, tapi memikirkan, jika aku kelak, tentu tidak akan ada gambar seperti ini :)

Lucu memang, kalau sudah mengingat aku tidak punya mama, semangatku untuk berkhayal menikah, punya anak, dsb itu berasa sekali hambarnya, bahkan asin :)

Mungkin itu juga yang membuatku statis dalam ikhtiar menggenapkan setengah dien ini, aku merasa malu, merasa berbeda dari gadis lain, karena aku, aku tak punya mama lagi.

Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fuanha....

Miss you, mama :)

-Vi-

11

Senyumnya hilang oleh sambal goreng hati

Assalamu'alaikum wrwb


Happy thursday,pals


Pagi ini saya memasak menu sambal goreng hati ayam dan kentang. Tiba-tiba ingin masak ini dan jadilah sambel goreng hati yang lumayan sedap dengan keterbatasan cabe di dalamnya, mengingat baru 1 bulan post.op app, jadi harus sangat amat patuh untuk mengurangi pedas.


Dan beruntungnya, ketika hendak menyantap sayapun teringat suatu kisah di masa kecil. Cerita ini terjadi H-1 lebaran Idul Fitri.


Waktu itu saya masih duduk di kelas 3 SD. Entah apa sebab musababnya, saat menemani mama masak, keinginan untuk mengakhiri puasa sebelum waktunya tiba-tiba membuncah kuat. Sore itu pukul 4 mama tinggal sedikit lagi menyelesaikan masakan lebaran, yaitu memasak sambal goreng hati. Saya yang ikut menemani mama masak jadi tak karuan dibuat wanginya sambal goreng hati buatan mama ini. Jadilah, badan yang tiba-tiba gemetar membuat saya semangat untuk bilang: Ma, kakak laper...Boleh bebuka sekarang dak?...Sembari terus memasak tanpa menoleh sedikitpun mama menjawab: Kelaklah, dikit agik la bebuka la,tahan dulu,masa' 2jam agik dak kuat?....Saya diam,semakin lemas, dan ku beranikan untuk berada lebih dekat di sisi badan mama, merengek dan merengek lagi. Sekali dua kali mama tidak menolehku, terus merengek dan akhirnya, mama ambilkan nasi untukku beserta sambal goreng hati yang belum terlalu kering tanpa berkata apapun. Seingat saya, saat itu dengan lahap dan sambil menangis saya santap makanan itu. Kenapa menangis? Saya tahu mama marah. Saya tahu mama kecewa. Malamnya malam takbiran mama masih diam, esok harinya juga, dan sampai ketika salaman barulah saya menangis minta maaf (saya takut didiamkan), dan mamapun bilang, mama bukan nggak suka kakak makan makanan itu, bukan nggak suka kakak puasanya tidak full satu bulan, tapi mama khawatir puasa-puasa nanti hanya gara-gara nafsu kakak rela berbuka puasa lebih awal.


•••••


Bodoh memang, waktu itu saya tak pernah ambil pusing dengan nasihat mama tentang 'khawatirnya mama akan iman saya'. Yang jelas, sejak itu saya berjanji tidak akan membatalkan puasa hanya karena wangi masakan, karena masakan yang belum sempurna dimasak itu tidak sedap sama sekali.


Saya teringat film ' hafalan shalat Delisa', betapa orang tuanya gigih agar delisa bisa shalat bagaimanapun caranya dilakukan (mengiming-imingi dengan hadiah kalung). Bukan karena khawatirnya mereka nanti delisa tidak lulus ujian shalat, tapi lebih khawatir karena anaknya belum bisa menjalankan kewajiban sebagai hamba dengan sempurna.


Kekhawatiran ini, kekhawatiran akan masa depan iman ini mulai saya rasakan, walaupun belum menikah dan punya anak, saya bisa rasakan sedihnya mama ketika saya tidak menjalankan suatu ibadah, dengan cara mengkhawatirkan adik-adik saya. Saya khawatir ketika adik pertama saya terus mengulur waktu menutup aurat, saya khawatir mereka lupa mengaji, dsb.


Cukupkah saya sebagai kakak mengajak adik-adik saya lebih dekat padaNYA? Sejauh apa usaha saya? Yang jelas tidak pakai cara mengancam, karena ibadah sejatinya kegiatan hati.


Masa-masa menunggu adik pertama untuk menutup aurat, walaupun menutup aurat bukan jaminan bahwa kita telah jadi hamba yang sholeh, tapi itu langkah awal bahwa kita berniat menutup aurat karena bentuk patuh padaNYA. Alasan klasik yang sering adik lontarkan, nanti sajalah kak, aak nggak mau pakai jilbab asal nutup rambut saja.


Yappp, terus bersemangat mendoakan adik yang satu ini agar terpanggil hatinya :). Walaupun meleset dari target, adik yang nomor dua tanpa sering diceritakan indahnya berjilbab, dengan sendirinya dia memakai jilbab.


Hidayah itu rahasiaNYA, ia harus dijemput dan harus dijaga. Buatmu yang telah berjilbab, barakallahu fikhum....Semoga Allah perindah jilbab ini dengan cahayaNYA. Jaga terus hidayah ini ya, tak sedikit karena dunia hidayah ini terpaksa terbeli :) Doakan saya juga ya, sobat ^_^



Salam,



-vi^^-



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

7

Rubah lirik ah, sedikit ;)

This isn't goodbye
Even as I watch you leave
This isn't goodbye
I swear I won't cry
Even as tears fill my eyes
I swear I won't cry

Any other boy I let you walk away
Any other boy I'm sure I'll be okay

* Tell me what makes a woman wanna give you all her heart
Smile when you're around and cry when you're apart
If you know what makes a woman wanna love you the way I do
Boy you gotta let me know so I can get over you

What makes us so right
Is it the sound of the laugh
That look in his eyes
When do you decide
He is the dream that you see
That falls in your life

And you'll apologize no matter who was wrong
You'll get on your knees if that would bring him home

Back to *
Ohter boys that come along they always knew
What's the point when all I ever want is you
Tell me...

Back to *



Okeh guys, pasti tahu kan ini lagu siapa? Hehehehe...It's such a nice song to be edited and I done it well \(´▽`)/

Salam,


-vi^^-


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
9

Januari ini,2012

Hayyy suasana dan rasa baru, selamat datang...
Selamat datang di ruhani seorang hamba

Orang bilang, awal itu bisa menentukan bagaimana akhir akan terjadi
Walaupun mungkin saja ada perubahan di tengah, minimal, ada keyakinan kemungkinan

Yayyyy...Januari 2012 ini, saya dianugerahi rasa berbeda
Malam sambut tahun baru saya rayakan bersama warga seantero jakarta, di monumen nasional

Saya melihat, mengamati, belajar, bertanya dan bersyukur
Saya sedih dan terpuruk menikmati suguhan potret kecil arti sebuah perayaan bagi muda-mudi yang sedang mengenal dan belajar hidup
Saya terharu dan bahagia melihat keakraban sebuah keluarga dengan senyum sumringah di masing-masing wajah mereka

Ya..Saya berkontemplasi di keramaian bukan seperti sambut tahun sebelumnya
Sekarang....Saya merangkai kembali mimpi-mimpi tertunda di tahun lalu
Sekarang....Saya belajar tidak hanya meminta dikabulkan tapi mencoba bersama mengusahakan itu terjadi

Semakin sering berevaluasi semakin menemukan titik-titik salah di diri dan semakin mengerti mengapa sombong hanya pantas dilakukan DIA saja

Lillahi, harus berbenah dan harus mampu berubah
#-waktu yang telah berlalu jadikan ia layaknya kaca spion yang sewaktu-waktu membantu dalam menatap ke depan...Ambil pelajarannya dan diamkan, tak ada yang perlu dikerjakan di masa lalu-#

Salam,

-vi^^-


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Back to Top