9

Jadi (calon) Ibu di hari Ibu :)

Bismillah ^__^

Hayhay hallo semua, walaupun telat, mau mgndoakan seluruh Ibu di dunia blogger, selamat hari Ibu ya ;) Semoga setiap detik yang Ibu korbankan tercatatkan sebagai pahala di hadapanNYA..Amiin.

Tgl 16
^Seperti sehari sebelumnya, saya mendoakan sahabat blogger Diah karena tgl 17 besok hari spesialnya dan sembari mengakhiri doa saya untuknya, saya juga minta dia mendoakan saya perihal sesuatu :D
^Gak masuk kantor karena demam, kecapekan karena hari sebelumnya datang auditor yang setiap tahun mengaudit fisik material, full day di gudang dan demam nambah hebat.
^Malam hari rikues ke kakang untuk diantarkan ke apotik, beli test pack (bukan beli obat, karena dilarang keras oleh kakang minum obat-obatan karena udah telat haid), ealah, rupanya si merah karburatornya kemasukan air karena hujan deras seharian, jadi kakang berinisiatif jalan kaki menuju apotik, tapi sayang banget itu Apotik tutup :(

Tgl 17
^Pagi banget udah mention Diah di twitter, sekaligus mendoakan agar hari ini berjalan lancar. Lama banget deh dibales, kalau gak salah malem, Alhamdulillah..All praises to Allah diah ngabarin bahwa dia minta didoakan lagi untuk tgl 8 Januari 2014. Nah, urusan tanggal apa ini, silahkan ditanya saja ke orangnya langsung :p
^Istirahat siang kerjaan numpuk dan gak sempet ke apotik :( tibalah sore dan hujan. Keluar kantor jam 6.03 berarti 1 jam lebih mundur dari jadwal biasa. Emosi agak kacau di sore itu (efek habis baca milis emak hamil yang bilang kalau lagi hamil bawaannya suka mewek), syukurlah kakang yang menemani dengan sabar.
^Di jalan menuju gerbang kantor, sudah membahas buah sukun yang menul-menul di pinggir pagar batas kantor, dan pengen banget sukun itu, dan dengan beraninya si kakang ambil satu sukun dengan sebelumnya senyum ke bapak satpam (sebagai tanda meminta izin). Sayanya dimana? Ngumpetin muka pakai payung :))
^Sampailah di apotik yang dituju, dan saya langsung nanya ke mbak Apotekernya, minta diambilkan 2 jenis test pack, satu yang murah dan satu yang gak murah, hahahaha. Yang murah itu kalau gak salah merknya Onemed, 4k saja, dan satu lagi merknya sensitif, 20k. Mbak Apt. itu cerita kalau Sensitif tidak harus menggunakan urin pertama di pagi hari, bisa kapan saja tes urinnya, kalau yang Onemed itu harus air urin pertama di pagi hari. Tibalah saat membayar, yang total pembelian test pack itu 24 k, di dompet kosong melompong, Kebiasaan setelah punya kartu ATM BRISyariah, belanja lebih menyenangkan dengan gesek EDC :( Mulai ngubek-ngubek tas [jangan ditanya dimana dompet kakang, karena satu dari list barang yang selalu dilupa olehnya adalah dompet beserta isinya] dan voila di saku celana kakang ada 27ribu rupiah. Alhamdulillah, kan gak lucu ya gak jadi beli setelah dari tadi udah nimbang badan dan nanya semuanya :|
^Ayo buruan shalat maghrib, itu kata-kata kakang yang sedari tadi dikumandangkan sepanjang perjalanan menuju dan dari apotik. Sampai rumah kakang yang langsung wudhu dan shalat, saya yang masih semangat membaca aturan main si test pack, langsung bergegas mengelap dengan tisu cangkir yang terbuat dari botol yang lupa ceritanya itu dibuat untuk apa. Saya betul-betul memastikan ini cangkir kering dan nggak ada kontaminasi apapun di pinggirnya, karena saya mau urin saya murni ketika dicelupkan test pack nanti (berlebihan? iya emang :p namanya juga mau pertama kali dalam hidup :D)
^Urin sudah tertampung, dengan menyeringai saya celup tuh test pack, xixixixi, deg-degan positif/negatif sih enggak, malah deg-degan ini bener gak ya nyelupnya, dsb,dll :D
Alhamdulillah, ternyata nyelupnya bener, nggak sampai satu 1 menit garis pertamanya muncul diikuti garis kedua...Alhamdulillah lagi garisnya jelas, tapi ada yang bikin takut juga sih, garisnya bukan berwarna pink tapi berwarna ungu, setelah baca lagi di bungkusnya, ternyata warna hasil test pack bergantung dari HCG yang ada pada diri pengetes. Ehya belum dilanjutkan ya episod dramanya, jadi setelah bergaris dua, langsung mau peluk kakang dan bilang, positif nih, Alhamdulillah...Fabi ayi ala i rabbikuuma tukazziban? Dapet kecupan bertubi-tubi dan pelukan hangat, tapi nggak lama, yaiyalah, saya belum shalat maghrib.
^Habis shalat maghrib, nangis terharu biru sambil sesengukan bilang makasih, maaf dan sebagainya ke kakang tersayang. Didoakan dan disuruh mengucapkan janji..Apa janjinya? (to be continued ya kalau yang ini, yang jelas semua dalam rangka menjadi orang tua shalih dan dalam rangka dianugerahi anak shalih)

Tgl 18
^Test pack lagi pake yang murah meriah itu, sama seperti yang pertama, tidak butuh 1 menit untuk lihat 2 garis tebal berwarna merah yang menandakan saya positif hamil.

Inilah penampakannya, foto diambil pagi hari, otomatis satu test pack yang udah dianggurin semaleman warnanya sudah agak pudar.

Hasil test pack: Our baby :*

Mohon doanya dari teman-teman semua ya, semoga momentum hari Ibu ini bisa menambah semangat kita, kami untuk menjadi orang tua terbaik untuk anak-anak kita. Menjadi Ibu yang merupakan sekolah pertama anak-anaknya, melahirkan generasi yang lebih baik dari para orang tuanya :)

Semoga saya&calon baby diberi kesehatan jasmani dan ruhani, dan semoga dengan adanya baby bertambah terus rasa abid saya&kakang terhadap Allah..Amiin Allahumma Amiin.

Rabbi habli minasshalihin ^__^

Peluk-peluk untuk semua Ibu dan Calon Ibu,

-vi^^-





11

Miracle in Cell No.7 *Appa saranghae

Di dunia ini tidak ada yang adil. Seadil-adilnya putusan adalah putusan di yaumul hisab nanti, hari perhitungan
Mengutip kata-kata seorang shifu saya yang selalu memberi motivasi untuk tidak menyerah pada dunia. Rasa-rasanya kutipan tersebut bagus sekali untuk menyemangati saya yang tak pernah berhenti menangis ketika menonton film korea ini.

Jadi, tadi malam, suami membawakan saya soft copy film Miracle in Cell No.7, sembari menunggu waktu shalat maghrib saya sekilas menonton film ini, cuma karena belum tertarik dan mau maghrib jadi belum menonton secara khidmat. Selesai maghrib barulah mulai terbawa suasana film.

Dari sisi saya, melihat film ini bukan dari alur, bukan dari konten atau apapun, tapi saya ingat, sebodoh apapun orang itu (red: terbelakang mental,IQ rendah) dia pasti punya sisi Rahman dan Rahiim yang Allah tanamkan dalam hati setiap hambanya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lee Yong-gu, adalah seorang ayah dengan keterbelakang mental yang punya seorang putri berumur 6 tahun yang amat sangat dia cintai, Ye-Sung. Apapun Lee Yong-gu lakukan untuk membuat putrinya tersenyum. Termasuk, menabung untuk dapat membelikan putrinya tas sailor moon. Tapi,sayang, suatu hari, di saat uang tabungannya mencukupi untuk membeli tas, tas itu sudah dibeli orang, disinilah dendam seorang komisaris jenderal polisi dimulai. Anak tuan komisaris tersebut yang membeli tas, dan suatu hari, saat anak jenderal tersebut menyapa dan berniat mengejek Lee Yong-gu bahwa di toko lain ada banyak yang menjual, Lee Yong-gu mengikutinya dan naas, anak jenderal tersebut tergelincir jalan yang ber-es salju dan kecelakaan sehingga meninggal.

Lee Yong-gu yang terus mengikuti dari belakang hendak menolong dengan memberikan CPR(cardiopulmonary resuscitation): dengan melonggarkan celana sang anak agar perderan darah lancar, menekan dada dan terakhir memberi nafas buatan. Di saat bersamaan ada seorang ibu yang melihat kejadian itu dan berkesimpulan negatif bahwa Lee Yong-gu melakukan pelecehan seksual kemudian membunuh anak tersebut. Dari sinilah cerita sedih dimulai dan dari sini pulalah cerita tentang persahabatan antara sesama orang baik (teman satu sel berikut sipir penjara, guru Ye-Sung, dll) dimulai.



Namun, tidak semulus cerita dalam film india, film ini memberikan ending yang menyedihkan bahwa Lee Yong-gu tetap dihukum mati dengan intimidasi yang terjadi di belakangnya. Ye-Sung tumbuh menjadi anak yang pintar dan menjadi pengacara, dialah yang akan mengusulkan sidang kembali terhadap Lee Yong-gu 20 tahun kemudian, dan berhasil membersihkan nama ayahnya, walaupun sudah tiada :)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di saat-saat penantian mempunyai keturunan, ini jadi refleksi bagi saya dan suami. Sudah siapkah kami berkorban sedemikian rupa untuk putra/i kami kelak, dan bagi kedua orang tua kami, sudahkah kami berbakti dengan segala daya upaya. Ahhh, rasa-rasanya apapun yang kami beri tidak pernah cukup membalas cinta kasih kedua orang tua kami.
Dan di tengah-tengah sedihnya saya menonton film, saya bersyukur, Allah pilihkan saya seseorang yang masih bisa menangis ketika Allah tunjukkan ayat-ayat kauniyahnya (ayat-ayat yang tertulis di muka bumi) ^__^

Best moment dari film ini:

1. Keterbelakangan mental tidak lantas membuat Lee Yong-gu menelantarkan putrinya, tapi sebaliknya. Setiap pendapatan yang ia peroleh, dicatat dan disimpan dengan baik oleh putrinya, Ye-Sung, lengkap dengan pos keperluan dan nominalnya.

2. Saya belajar dari arogansi seorang ayah sekaligus pemangku jabatan yang tidak mau tidak ada orang yang dipersalahkan atas apa yang terjadi. Padahal, secara SOP di dunia hukum, penyelidikan harus dilakukan dengan runut bukan dengan tergesa-gesa.

3. Hari eksekusi Lee Yong-gu bertepatan dengan hari lahir putrinya, walaupun sudah melakukan perpisahan, saat keduanya menyadari inilah waktu terakhir pertemuan seorang ayah-anak, saat itulah dimana kita tidak bisa memutuskan takdir yang sudah ditetapkan. Layaknya kematian yang niscaya yang akan terjadi pada setiap hamba yang bernyawa.


Dan ya....Selamat menonton film ini ya...Semoga kebaikan-kebaikan yang tersirat di dalamnya bisa kita ambil untuk memperkaya hidup :)

Salam,

-vi^^-


11

Mengeluh~

Assalamu'alaikum wrwb,

Hola hola eperibadih :)

Selamat 2 muharram, tahun baru hijriyah...Semoga apa-apa yang mengandung kebaikan yang kita lakukan semakin meningkat, dan apa-apa yang mengandung keburukan yang kita lakukan semakin menurun, Amiin.

Aku mau bahas 'mengeluh' nih, sebenarnya ini juga bagian dari mengeluh, tapi semoga bisa saling share ya, mengeluh seperti apa sih yang masih masuk dalam batas kewajaran. Kalo menurut pendapat saya sih, mengeluh yang masih wajar adalah mengeluh yang tidak mengumbar aib diri, tidak terlalu sering, dan mengerti siapa saja yang boleh dengar keluhannya :D

Yuk, kemon kita coba bahas satu-satu menurut kepala saya.

Saya agak risih sebenarnya, risihnya bukan cuma sesekali, tapi tiap hari kerja. Ada-ada saja yang masuk ke telinga karena banyaknya orang yang mengeluh sembarangan. Karena saya ini tipikal orang yang kepikiran, jadi aja sering ngasih efek buruk ke saya. Astaghfirullah jadi merinding mau bahasnya juga nih :(

1. Mengeluh dengan mengumbar aib diri
Kadang, ketika menceritakan diri kita pribadi, ada hal-hal yang kita lupa menahan, sehingga tanpa sadar kelurlah aib diri (termasuk aib suami/anak/keluarga), padahal perkataan itu adalah doa. Bayangkan kalau kita sering mengeluh dan berucap buruk tentang diri kita/orang lain, kalau itu jadi doa gimana?
Misal: 
~Duh! Aku gak tidur nih tadi malem, ngantuk banget sekarang, anakku nakal sih, lagi seneng-senengnya main | Lha, mungkin maksudnya anaknya lagi aktif-aktifnya main,jadi dia diajak main sehingga tidur larut malam sekali. 
Semua orang mungkin sudah tahu, masa tidur anak bayi memang berbeda dengan manusia dewasa yang sudah tahu siang atau malam, jadi ya seringnya begitu, tapi bukankah mengeluh dengan heboh dengan kalimat tadi adalah menandakan kita belum siap jadi orang tua, yang belum mau nerima resiko jadi ortu baru yang punya anak bayi?.

2. Mengeluh terlalu sering
Nah, kalau yang ini, mengeluh kan sesekali ya, kalau terlalu sering namanya ngedumel bukan sih? Apa-apa dikeluhkan, baik dikeluhkan buruk apalagi. Bagi orang yang mengeluh mungkin dia tidak merasa, setelah kata-kata yang keluar dari mulutnya dia jadi lega, tapi apa pernah memikirkan orang yang di sekitarnya? Merasa terganggu dengan keluhan-keluhannya.
Hidup ini kan seperti sebuah bayangan, selalu ada sisi hitam dan putih, selalu.

3. Siapa saja yang boleh mendengar keluhan?
Kalau saya akan jelas-jelas mengucapkan dengan lantang, yang boleh mendengarkan adalah suami saya saja. Mengapa? Karena salah-salah kita memilih tempat yang dikeluhkan malah itu akan menjadi boomerang
Misal: Mengeluh tentang kerjaan, dan diungkapkan dengan plus-plus, plus ngatain atasan, ketika ada orang yang menyampaikan ke atasan hal tersebut akan rusaklah relasimu dengan atasan. Kecuali, jika mau mengeluhkan beban kerja, boleh diobrolkan dengan atasan, tapi lagi-lagi, ini bukan mengeluh, Karena sejatinya, job descirption untuk sebuah posisi sudah runut diuraikan. Dan satu lagi, ada yang mengeluh tentang tempat kerjanya/berdiamnya, tapi masih betah saja untuk tetap tinggal tanpa melakukan perubahan atau tindakan, rasanya percuma. Jadi, memang mengeluh tanpa aksi perbaikan memang penuh kesia-siaan bukan? Banyak mengeluh merupakan indikasi tidak bersyukur (Qs.An-Nahl: 18).

Note to my self: Orang yang suka mengeluh sangat tidak baik untuk diberi amanah menjaga rahasia. Ada waktu-waktu tertentu yang akhirnya amanah itu akan diabaikannya juga.

Semoga ada ibrohnya :)

Salam,

-vi^^-

26

Couple traveler

Cwiwit...

Judulnya nampak meyakinkan ya, hehehhe. Padahal mungkin gak seidealis isinya deh :D
Jadi begini, rasa syukur dikasih pasangan yang saya banget tuh rasanya luar biasa. Kenapa? Ya, ada-ada saja kesamaan yang bikin senyum-senyum sendiri, walaupun banyak juga drama yang terjadi perihal perbedaan di antara kami :D 

Kami ini suka banget traveling, tapi bak salah satu acara tv, saya hobi traveling yang agak nyaman, dan kakang lebih suka yang serba petualangan. Jadi, agak susah untuk merayu suami untuk liburan ke lombok sekedar merasakan deburan ombak di 3 gili, baring-baring cantik di pasir, lha, wong dianya udah nge-tag kalo ke lombok kudu mampir rinjani, kalau nggak, ya nggak sama sekali ke lombok. Ini sih ceritanya curcol ngebahas liburan yang masih jauh di mato tapi dekat di tangan, tiketnya udah ada maksudnya,hihihi.

Kembali ke judul, couple traveling ini resmi diniatkan setelah menikah, dulu sebelum menikah, dua kali sih satu trip bareng suami. Dua-duanya ke gunung, satu ke Mahameru dan satu lagi ke Gn.Ciremai. Nah, trip pertama kami summit sebagai couple yaitu ke Gn.Merbabu. Baru-baru ini. Ini juga masih summit bareng anggota tim yang lain.

Nah, kalau ditanya ada gak perbedaan nge-trip sebelum dan sesudah nikah? Ada banget, yang pasti, semuanya romantis, apalagi bisa berdoa sama-sama sambil menatap awan dan lukisan alam yang indah. Ini Subhanallah sekali T___T

Tapi, perubahan drastis itu ada di saya sih, entah kenapa semenjak menikah saya ini jadi manjaan orangnya, apa-apa kayaknya susah dilakuin, pegel dikit lapor, apa-apa lapor, apa seneng kali ya ada yang merhatiin sekarang, jadi aja manjanya tumbuh. Maklum, tujuh tahun hidup sendiri sebagai perantau di kota orang :) Pas ketemu makhluk berjenis manusia super duper perhatian jadinya keenakan.

Nge-trip berdua suami memang seru, kita bisa berbagi tugas sebelum-saat dan sesudah traveling. Misalnya: 
^^ Saya bagian nge-list barang bawaan dan menyiapkannya, suami bagian packing ke daypack/keril

^^ Kalau ada yang pegel, bisa dipijitin tanpa risih disentuh oleh bukan mahramnya
 
^^ Saat summit, hal yang paling saya takutkan adalah: lambatnya langkah saya bisa mengurangi semangat anggota tim yang lain, nah, karena pergi bareng suami, jadi ada yang bersedia menemani deh, kalau istirahat walaupun tim udah jalan, kita bisa break berdua saja terus nyusul.

^^ Barang bawaan nggak terlalu banyak, karena gak semuanya ada dalam satu pundak, beban dibagi ke pundak pasangan ~kalau saya, tetep keril suami yang paling berat, saya biasanya cuma bawa daypack yang isinya makanan semua :|

^^ Saya pernah bilang ke suami, dulu, waktu masih tahap teman," Kalau mau tahu sifat asli seseorang, ajak dia naik gunung". Perjalanan ke puncak gunung sampai pulang itu butuh sabar dan kekompakan, no egois, jadi ya akan terlihat, capek sama-sama, senang sama-sama, nggak timpang. Dan terbuktilah, kakang sabar dan telaten banget mastiin saya masih fit atau nggak ketika trekking

^^ The last but not least: Bisa pose berdua di tempat mana saja yang kita suka. Dari dulu, suka banget ngayal ngeyel, pengen deh kalau ke tempat-tempat yang indah itu bersama suami. Dan ya, Allah Maha Mendengar, IA berikan kakang untuk temani hari-hari. Alhamdulillah, I'm blessed :)

Kemarin, esok, dan seterusnya, perjalanan bersamamulah yang akan selalu dinanti, diingat dan diinginkan. Ahh, semoga hari menginjakkan kaki berdua ke Baitullah itu segera tiba..Amiin :)

Sunset, Merbabu Mt. 13 October 2013

Salam,


-vi^^-


9

dibutuhkan: Kreatifitas menyembunyikan bawang :D

Big NO NO to bawang dan kawan-kawannya!


Kalimat itu mungkin yang nempel di headband suami saya sejak kecil :D

Ya, suami saya anti banget sama yang namanya bawang. Selidik punya selidik, fobia bawang ini diturunkan oleh Bapak mertua, hihihi, dulu bapak mertua pernah keenakan makan bawang yang dibakar, saking merasa enaknya, bapak mertua makan sampe begah, dan esok hari dan seterusnya enggan lagi untuk makan sesuatu yang ada bawangnya.

Nah, postingan kali ini dikuhususkan buat mereka yang punya fobia sama kayak suami, semoga bisa membantu ya dan semoga ada yang bisa ngasih trick juga, maklum, khazanah sayuran tanpa bawang yang saya miliki masih sedikit :)

Anyway, Seumur hidup saya, belum pernah nemu yang punya fobia bawang, paling banter ada di taraf 'gak suka', dan entah kenapa saya dikasih hadiah seseorang yang luar biasa untuk saya dan dia anti bawang :D Jadi, sejak kenalan, udah mulai tuh dikenalin dengan fobianya ini. Awal-awal saya masih suka nyepelein fobianya ini sampai suatu hari dia mumun gara-gara termakan bawang (sedih banget lihatnya). Jadilah, mulai saat itu belajar mengakali bawang ini, tapi tetap tidak menghilangkannya dari dunia perbumbuan (bisa ngebayangin gak, masak apapun gak pake bawang, huhu, rasanya entah kemana ya).

Berikut sedikit pengalaman dalam mengakali bawang:

1. Masak Sop apapun, tetap menggunakan bawang putih, terutama jika telah tercampur lada dan jahe, pasti tersamarkan.

2. Bikin nugget, di resep nugget, hampir semuanya menggunakan bawang bombay dan bawang putih, karena bawang bombay ini wanginya khas, jadilah saya hanya bisa menggunakan bawang putih. Cara menyamarkan adalah dengan mencincang bawang putih ini sampai benar-benar mini :D Karena dia akan menyebar di adonan nugget dan banyak rasa lain yang menyamarkan ini, InsyaAllah penyamaran akan berhasil hahahhah

3. Tumisan, jika selama ini kita lebih suka menumis pake terasi, bisa digantikan dengan menumis dengan modal saus tiram. Jikalau rindu sekali tumisan berterasi, tumis bumbu sampai masak benar, agar si bawang merah jadi tidak terasa.

4. Saus bolognese, sama kayak bikin nugget, saya cuma pakai bawang putih aja, sampe-sampe gak kerasa bumbunya, cuma terasa saus tomat+cabe+daging cincang, tapi kata suami, enak, dan saya terpaksa mengiyakan :D

Selesai. Kayaknya cuma 4 ini tricks yang saya punya, ada yang mau menambahkan? Ditunggu banget lho ^__* So far untuk masakan minang, saya masih bisa menyelipkan bawang-bawangan, karena banyak rempah yang lain yang menyamarkan bau bawang tersebut. Tapi kalo masakan bangka dan masakan palembang, masih pilih-pilih, takut masih ada bau bawangnya.

Ohya, untuk mereka yang fobia bawang kayak suami saya ini, pergi makan di luar tuh nggak bisa asal-asal dan coba-coba, semuanya harus dipastikan no bawang :) Ujian kesabaran pertama jatuh pada bawang, dududu ada-ada aja yah. 




22

Sesuatu Yang Baru :)

Bismillah...

Halo halo semua..Assalamu'alaikum ^__^ *kangennn dehh sama keluarga besar blogger*

Apa kabar kawan? 

Saya akhirnya hadir untuk krmbali membingkai catatan-catatan hidup saya, semoga bisa diambil manfaatnya dan tinggalkan jika itu mudharat :)

Alhamdulillah wa syukurilah, sekarang-sekarang ini, rasanya nikmat Allah tiada henti IA berikan kepadaku  juga pastinya kepada kita semua *manusia kurang bersyukur banget ya saya, giliran dikasih yang bahagia-bahagia baru inget*. 30 juni kemarin digenapkanNYA jodohku dengan seorang pria jawa yg berdarah sumatera selatan, teman sekantor, kelahiran 87 yang hanya beda 1 tahun denganku tapi satu angkatan jika dihitung dari usia pendidikan. Senang hati tak terkira, Ramadhan kemarin bisa bersama dia yang ditakdirkan untukku. Dan selalu berdoa agar ia menjadi jodoh dunia dan akhiratku :) Amiin

Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yun waj'alna lil muttaqiina imama

Love,

-vi^^-



9

Kartini itu....

Selamat hari kartini buat semua wanita-wanita perhiasan dunianya keluarga :)

Assalamu'alaikum ^___^

Menjelang siang tadi, bandung diguyur hujan deras, biasanya jam segitu jadwal saya duduk mantep di depan tv mantengin acara little miss Indonesia punyanya SCTV :D. Cuma karena hujan deras dan petir, jadi saya memilih untuk tidur siang :D. Jadi begini, setiap wiken, kalau lagi diam di kosan, sehabis makan siang saya pasti anteng depan tv, Kalau sabtu jadwalnya Idola Cilik, Minggu ya itu tadi :)

Saya suka menonton acara-acara anak-anak terlebih disana akan ada orang tua yang mendampingi putra-putrinya berkompetisi, Nah! Disanalah saya akan lihat wajah-wajah segelintir kartini-kartini tangguh kepunyaan Indonesia.

Dulu, mungkin tugas kartini amatlah berat, memperjuangkan harkat dan martabat wanita, agar tidak lagi diinjak-injak. Sekarang, semua itu sudah semakin ringan, misalnya: dari sisi karir, peluang wanita sudah sama dengan pria (di bidang tertentu, karena ada profesi yang sejatinya memang pekerjaan para lelaki), dari segi pendidikan, wanita tidak dilarang untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, dsb. Namun, ada satu tugas berat yang belum berubah, Kartini sekarang tetap menjadi sekolah pertama bagi putra-putrinya. Kartini sekarang menjadi nahkoda bagi si kecilnya di rumah. Kartini di rumah bisa menjelma menjadi apa saja: bidadari, koki, sekuriti, dokter, tukang pijit, guru ngaji, guru pelajaran sekolah, pelatih, tukang jahit, tukang semir sepatu, dll yang banyak lagi, takut tidak muat postingannya jika saya muat profesi kartini di rumah :)

Sungguh, kartini-kartini di rumah kita sangatlah kuat. Ahh, lagi-lagi tak mungkin juga saya ceritakan kehebatan mereka satu persatu. Kartinimu, kartiniku, akan selalu sama, mereka adalah Ibu, mereka adalah ibu-ibu yang kita jumpai, mereka adalah Ibu guru yang mengajari kita, Ibu dokter yang mengobati kita...

Salam sayang untuk semua kawan-kawan yang sudah menjadi Ibu, Semangat menadi Kartini di rumah, Semangat menebar cahaya terang yang dulu telah Kartini perjuangkan ^____^


I am proud to be woman :)

Love,

-vi^^-


14

Cemilan ngantor: Pancake :9

Assalamu'alaikum...

Happy satnite,all ;)

Bandung lagi lucu-lucunya nih, hujan dari semalam yang tak kunjung henti, semriwing dingin juga pas banget buat memposting karya-karya kecil yang sempat terarsipkan :D

Ini dia..Cemilan atau lebih tepatnya ini menu sarapan pagi saat ngantor, Pancake namanya. Bikinnya simpel, hasilnya dobel (gak hanya nyemal-nyemil tapi juga mengenyangkan dan menyehatkan). Walaupun gak hidup dengan full gaya sehat, minimal saya mengatur asupan yang masuk ke tubuh, misalnya: mengusahakan sarapan pagi saat ngantor, mengusahakan untuk gak makan mie instan sering-sering min 1x2minggu, mengusahakan sarapan oat 2xseminggu (kalau tiap hari bisa eneg), de el el. Ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kesehatan, untuk kau dan si buah hati kalau kata Om pance mah :p Dan saya yakin, kawan blogger pasti punya menu-menu ciamik buat ngatur pola makan ;)

Okeh, jadi bikin pancake ini gampang-gampang susah. Di percobaan pertama, pancake saya berhasil menyerupai martabak mini aka berpori, kata teman kosan yang sering bikin sih, itu mungkin kebanyakan soda kue. Dan mengikuti kata pepatah: alah bisa karena terbiasa, sayapun gak berhenti mencoba bikin sampe dirasa kulit pancakenya mulus.

Dan inilah resep pancake itu:

250 gr tepung terigu segitigah biruh
250 ml susu ultrahmilk
1 butir telur
1 sdm mentega, lelehkan
sedikit vanili
sedikit  soda kue

Kemudian...

Kocok telur (boleh sampe berbusa boleh nggak) kemudian masukkan mentega yang sudah dilelehkan. Campurkan lagi dengan tepung terigu, susu cair,vanili biar harum dan soda kue. Note: jika dirasa adonan masih terasa encer tambahkan lagi terigu, lihat kekentalan adonannya ya, jangan terlalu encer jangan juga terlalu berat (istilah uopo iki) :D  

Siapkan teflon, tak perlu dioles mentega..Takar adonan dalam sendok sup (saya cuma punya sendok sup soalnya :D) dan tuang, berdoa agar lapisan atas tidak berpori, karena itu tanda kalau adonan pancake pas mantabbb. 

Pengalaman:
- jangan terlalu lama menunggu saat membalik pancake, jika dicoba lapisan bawah tidak lengket dan udah bisa dipindah kesana kemari artinya lapisan bawah pancake sudah matang. 
- Pernah nyoba adonan semuanya dicampur kecuali telur putih (dikocok sampe berbusa banget) yang katanya lebih lembut, tapi entah kenapa, di mulut rasanya sama aja, jadi silahkan bikin pancake-nya sesuai selera kawan blogger semua.


Berikut penampakannya setelah 1x gagal :D




Untuk toping, karena saya ini anak kost dan nggak punya peralatan memadai, biasanya pancake yang saya buat bertoping keju parut siram susu kental manis, atau kalau lagi rajin gula merah yang dikentalkan dan disiram. Kalau bikin pancake di sore hari, pernah dipakein es krim :9 Lagi menunggu masa dimana ada temen buat nyobain syrup maple, oleh-oleh dari seorang guru kehidupan yang lagi nerusin Ph.D di UK :)

Percayalah, bikin pancake itu ekonomis, ergonomis dan praktis. Jadi, monggo dicoba ya bikin pancakenya \(^_^)/

 Masak itu menyenangkan!

Love,

-vi^^-

*posting ini terinspirasi dari postingan Bunda raka yang posting pancake yummy kesukaan raka dan komen saya yang kepanjangan itu.


6

Aku pada mimpi

Ini semua tentang mimpi
Mimpi asal-asalan
Mimpi yang sebenarnya mungkin hanya khayalan dan obsesi tanpa alasan

Hei, tapi tunggu..Sadarkah kau..
Mungkin, saat ku langitkan khayalku itu
Ada malaikat yang sedang berlalu lalang dan dengan bahagia mengaminkan khayalku

Kau pasti tahu
Ada banyak pintaku, ada banyak inginku
Dan dari semuanya itu
IA ambil beberapa keping untuk ku kumpulkan sebagai puzzle hidupku

Kau nyata, benar-benar nyata
Kadang, aku bersedih..Bisa-bisanya aku meminta itu semua
Tapi mimpi, darimu aku belajar
Darimu aku sadar
Kaulah ucapan yang menjadi doa
Dalam khayal yang dipanjatkan tulus 


Ada butiran air mata saat ku ingat cerita lalu, ucapan-ucapan dan khayalan dulu.
Rabbi, terima kasih untuk jutaan kasih yang Engkau berikan. Hambamu ini suka sekali menerka-nerka, seakan tahu apa-apa dibalik ketetapanmu, padahal sama sekali tidak ada satupun yang bisa hamba ketahui tanpa tuntunanmu. 



-vi^^-
19

Ingat Dosa untuk 25

Hallo!

Assalamu'alaikum wrwb ^_____^

Jika ada yang bertanya, boleh tidak kita menghitung pahala?
Bagi saya, boleh! Kenapa? Karena tergantung bagaimana cara dan maksud hitungan yang kita niatkan dalam menghitung pahala itu, pastinya ingat pahala sedikit, jika ada kesempatan ibadah, pasti kita langsung bergegas. Namun riskan memang, karena bisa jadi kita jadi malas ibadah hanya gara-gara merasa sudah banyak pahalanya atau ibadahnya jadi tidak ikhlas karena hanya ingin pahala, nilai iklas dan tulus karena mengharap ridhaNYA saja menjadi berkurang.

Nah, karena kalau yang namanya menghitung pahala itu riskan dengan riya', jadi lebih baik ingat dosa saja. Apalagi ini?
Ya, ingat dosa yang kita lakukan, jadi, setiap ada ladang pahala, kita berlomba-lomba disana (fastabiqul khairats).

Postingan ini karena terinspirasi seseorang. Sebut saja dia K. Berikut percakapannya:

Me: Koq mau sih capek-capek bantuin ngangkatin barang yang berat-berat tadi? Kan bisa donk angkatnya 1 saja? *ceritanya dia habis bantuin Ibu kos yang lagi pindahan perabot*
K: Gak apa-apa. Lagipula gak capek koq, bener deh *sambil senyum-senyum ala K*
Me: *diem*
K: Kamu tahu, apa guna kita mengerjakan yang sunnah, padahal kita kan sudah mengerjakan yang wajib?
Me: Ya buat nambahin pahala.
K: Bisa. Tapi sebenarnya yang lebih tepat adalah Kita lakukan kebaikan-kebaikan itu karena memang kita tidak tahu apa benar ibadah wajib yang kita kerjakan itu berbuah pahala. Apa cukup buat nutupin dosa kita. Makanya, saya gak pernah nolak jika saya bisa. Ada yang butuh bantuan ya kita bantu. Belum bisa bantu materi ya bantu dengan tenaga. Hehehhe begitu deh kira-kira.
Me: *mulai berdecak kagum, as always lah, kalau yang beginian K gak punya saingan*

Kemudian. Sore, saya dan K berkesempatan shalat di masjid Daarut Tauhid, dan mendengar tausiyah ba'da maghrib yang diisi oleh Gurunda Aa' Gym. Temanya apa? Jangan takut lakukan kebaikan walaupun itu kecil. Kenapa? Karena dari yang kecil itu akan mendatangkan pertolongan Rabb-mu. Ya, dari yang tak bernilai itu, DIA nilai dengan penilaian terbaiknya. Mungkin saja karena yang kecil itu kita dihindarkan dari sakit, fakir dan keburukan-keburukan lainnya. Aa' Gym juga menegaskan, ingatlah, sekecil apapun kezhaliman yang kita lakukan, semuanya akan kembali kepada diri kita sendiri. Itu sebuah keniscayaan.

Dilanjut lagi malam. Saya dan K menonton episod Mario Teguh, sibuk is Good. Yang paling nyess itu ketika bab ini: Ada seorang bapak mengeluh, pendapatannya berkurang ketika lokasi jualannya pindah. Apa yang diucap Mario Teguh? Coba bapak perhatikan, sebelum bapak pindah, ibadah apa saja yang bapak lakukan, berapa kali bersyukur bapak ucapkan setiap hari? Bapak pernah lihat, ada warung terpencil, yang kadang orangpun tak sadar keberadaan warung itu, tapi pengunjungnya mobil-mobil keren? Apa penjualnya berpikir lokasi menentukan rejekinya? Tidak. Sama sekali tidak, karena semua yang kita terima, sesuai dengan kepantasan yang telah kita siapkan. Pantas tidak kita menerima yang besar, ketika menerima yang kecilpun kita masih kurang bersyukur?.

Subhanllah...Tafakur H-1 menyambut hari lahir saya. Alhamdulillah wa syukurillah, Allah kembali sadarkan saya, bahwa saya milikNYA, semua ini milikNYA. Tak ada rugi sedikitpun Allah ketika hambanya malas/rajin ibadah, karena apa yang kita kerjakan akan kembali pada kita.

Barakallahu fii umrik untuk saya.. 25 di 25, semoga bertambah berkah. Umur panjang yang manfaat, itu nikmat luar biasa. Semoga dekapanNYA tidak renggang ketika saya lakukan dosa, semoga Allah tuntun selalu jika saya mulai lalai. Amiin Allahumma Amiin.
Doa yang sama untukmu juga, kawan :)

Love,

-vi^^-



6

Menyambut 25

Hello...Hayhay (o^___^o)

Assalamu'alaikum wrwb...

Apa kabar semua?


Ehya, saya kembali dengan sesuatu yang disebut 25. 25 itu kalau di keyboard jadinya begini @% kalo diklik shift terlebih dulu. Ada apa sih dengan 25? 25 wk kah (kayak status yang lagi pada hamidun), perayaan perak kah? Tanggal gajian ya? Ah ya! Pasti tanggal lahir ya? Ayo ngaku?



gambar nemu di gugel


Iya-iya saya ngaku, 25 nanti adalah tanggal lahir saya. Hari dimana sang Esa memberikan amanah baru bagi kedua orang tua saya, sekaligus hari dimana yang empunya tulang rusuk saya boleh berbangga hati, bahwa rusuknya tumbuh subur pada diri saya *hidup maksudnya*. Nah, kalau dilihat-lihat dari tahun lahir, di tahun ini sayapun tepat 25. Maksudnya 25 in 25 gitulah. Udah tua ya ternyata? Pasti. Dewasa? Belum tentu, tapi sedang di-ikhtiarkan menjadi calon istri dan ibu yang bijak nan lembut nan halus nan cantik dan nan nan lainnya.


Sewaktu posting ini, di luar lagi diguyur hujan, entahlah, kawasan PT DI yang dekat banget sama bandaranya bandung ini suka banjir. Artinya, ada kemungkinan saya gak jadi nyalon sore ini T______T *oke skip*

Saya yang sebentar lagi akan dapat amanah lebih besar lagi karena udah semakin lama hidup di bumi, udah seperempat abad lho, masak iya gini-gini aja hidup saya? Yah, minimal sekali-kali perhatikan diri sendiri *ini yang lagi ada di benak saya*. Dulu, zaman masih pakai BB, di group, teman saya pernah bahas tentang mereka yang sudah mulai repot dan waspada akan adanya kerutan di wajah. Respon saya kala itu, cuma bisa becandain, lha wong saya itu orangnya abstrak, kalau lagi mau ya mau, kalau enggak ya lupa.

Sekarang, barusan tepatnya tiba-tiba hunting produk yang sudah lama ingin saya pakai, apalagi kalau bukan Wardah lightening series. Koq bisa? Tadi juga, barusan saya ngaca, koq muka kusam ya, koq saya gak seperti cewek-cewek lainnya yang waktu break shalatnya lebih lama dari waktu mereka menyantap makan siang *nah, kalau saya, makannya yang lama*.

2012 kemarin, saya sering panas-panasan, rutin lari di trek Gor. Padjajaran, Naik-naik ke Jayagiri, Burangrang,  mendaki 2 gunung ( Semeru di november dan Ciremai di Desember) bikin kulit muka jadi kusam, pas summit saya gak pakai satupun alas muka T__T Jadi  tambah merasa bersalah. Jadilah, untuk mengobati rasa bersalah itu, saya berniat untuk membeli lagi peralatan ayu itu. Semoga nasib mereka bagus, gak kayak nasib yang sebelum-sebelumnya. 


Seingat saya di lemari solek masih ada cream pagi/malam Natasha, cream bengkoang series mustika ratu, body lotion nivea yang sudah 2 tahun, toner/milk cleanser viva, masker dan peeling mustika ratu plus mangir putih lotion mustika ratu, TWC. What a woman! Baiklah, mereka akan saya rapihkan dari lemari solek buat diisi sama yang baru. Satu peralatan yang selalu habis saya pakai adalah body scrub, yang dari purbasari itu :) *ternyata ada juga sisi perempuan di diri saya ini*.

Dalam rangka mengamalkan doa orang tua sewaktu saya lahir, dengan memberi saya nama: Devi Ratna Dewi, disitu mereka menegaskan Devi Dewi, yang dalam bahasa manapun *sotoy*, artinya sama Devi=Dewi=Perempuan, juga dalam rangka menjaga diri untuk dia yang nanti mau menjadikan saya sahabat hidupnya, dan menjaga si buah hati agar ketika kelak ada acara pertemuan orang tua di wajah emaknya ada poles-poles bedak walaupun sedikit :D

Menjaga kan lebih baik daripada mengobati ^______^

Happy weekend!

Love,

-vi^^-



32

Musik Positif

Assalamu'alaikum, kawan-kawan :)

Happy jumuah mubarak! Welcome, March! ^___^

Apa kabar?

Siapa yang suka dengerin musik?




Kali ini, saya akan membahas musik dari versi saya sendiri. Saya adalah dia yang suka mendengarkan musik. Musik bisa membuat saya yang tadinya mellow, tiba-tiba bisa jadi bahagia, pun sebaliknya. Koq bisa? Iya, bisa. Karena saya suka sekali memberi soundtrack untuk episod yang sedang saya jalani. Misalnya: saya sedang berpergian ke suatu tempat bersama seorang teman, nah, di perjalanan itu ada lagu yang diputar beberapa kali, jadi secara gak langsung lagu itu bisa jadi ost. dadakan untuk episod saya saat itu. 

Karena musik cukup berpengaruh dalam membentuk mood saya, jadi ada baiknya untuk memutar musik-musik yang bisa membuat mood meningkat. Musik positif namanya. Musik positif ini saya dapatkan dari MQ Fm, MQ menggunakan jargon musik positif dalam setiap siarannya. Memperhatikan begitu berpengaruhnya musik pada kehidupan terutama generasi muda, memang ada baiknya mengedukasi musik positif kepada penikmat musik. Memang, hanya kita, pendengar, yang tahu mana musik yang bisa membangkitkan dan meredupkan mood. Tapi, minimal dengan adanya lirik-lirik positif bisa menjadikan musik itu setidaknya tidak memberikan dampak buruk bagi pendengarnya. Semoga :)

Ada banyak media yang bisa mengedukasi kita untuk menjadi lebih baik atau malah menjadi buruk. Yuk bijak memilih! 

Berikut ada lirik positif dari Grup Nasyeed Edcoustic, judulnya pertengkaran kecil. Lagu ini melukiskan bahwa, sebaik-baiknya keputusan untuk bertengkar pasti setelahnya ada kerinduan untuk bersama kembali.

Pertengkaran Kecil-Edcoustic

Sedih bila kuingat tengkaran itu
Membuat jarak antara kita
Resah tiada menentu hilang canda tawamu
Tak ingin aku begini tak ingin begini

Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat
Buat batinku menangis
Mungkin karena egoku mungkin karena egomu
Maaf aku buat begini maaf aku begini

Reff :
Bila ingat kembali janji persahabatan kita
Tak kan mau berpisah karena ini
Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah
Karena aku ingin tetap sahabatmu

Lagu/lirik : Deden Supriadi


Psst, kalo di ruangan (kantor), saya suka pasangin headset dan mendengarkan musik, lumayan untuk telinga dalam meredam gosip yang menggema :D
 
Love,

-vi^^-




28

Kita tetap serumpun :)

Assalamu'alaikum...

Semangat Pagi ^___^

Posting kali ini saya persembahkan untuk GA dari mbak Niar dengan tema Aku Cinta Bahasa Daerah. Ohya, Kalau berbicara bahasa, pasti kita ingat ada yang namanya bahasa ibu, yaitu bahasa yang sehari-hari ibu atau keluarga ajarkan kepada anak-anaknya.Tapi, apakah bahasa Ibu selalu bahasa asli daerah sang Ibu, atau bahasa daerah tempat dimana kita berdiam? Semuanya tergantung kemauan menggunakan yang mana. Seperti keluarga dimana saya dibesarkan, kami menggunakan bahasa tempat dimana kami berdiam, yaitu bahasa Bangka :). Mama saya berasal dari minang, tepatnya daerah Kayu tanam, sedangkan Ayah berasal dari Kayu Agung, OKI, Sumsel. Saya dan adik-adik lahir dan dibesarkan di Pangkalpinang.

Namun, kedua orang tua saya memang mengajarkan anak-anaknya berbahasa Pangkalpinang, namun, tidak semua bahasa Pangkalpinang boleh kami ucapkan, karena menurut pandangan mama ada beberapa ucapan yang kurang sopan kalau digunakan.

Misalnya, dari kecil saya diajarkan untuk menggunakan kata sapaan jika ingin menyapa adik. Sangat dilarang keras menggunakan kata sapa 'kamu versi bahasa Bangka' yaitu ikak, ka, ki. Mama mengajarkan untuk memanggil adik-adik dengan sapaan aak dan adek. Berbicara tentang kalimat panggilan untuk anak, di setiap daerah mungkin berbeda ya, kalau di Jawa Barat ada aa', teteh, eneng, akang. Jawa tengah dan timur ada Mbak dan Mas. Minang ada Uni dan Uda. Pun dari daerah Ayahku, Kayu Agung ada gelaran yang berbeda untuk memanggil anak-anaknya misalnya (sesuai urutan dari yang tertua): Oob, Gulu, Tongah, hehehhe urutan berikutnya saya nggak tahu. 

Karena dari sapaan saja kami sudah dipanggil ala Pangkalpinang, jadilah saya dan adik-adik sama sekali tidak bisa bahasa Jime Owam (sebutan untuk orang Kayu agung). Tapi, saya punya 2 kalimat sakti, yang lumayan sering saya pakai saat menyapa saudara dari Ayah.

Onyi bite? / Apa kabar?/ Jawabnya: Waras. / Baik./
Onyi yang niku gawikon? / apa yang kamu kerjakan?/

Saya jadi berpikir, minimnya bahasa owam saya mungkin karena faktor tidak bisanya Mama berbahasa yang sama kayak Ayah, sehingga ada rasa malas Ayah untuk menggunakan bahasa owam, nggak punya temen ngobrol. 

Dari situlah saya jadi ngayal-ngeyel, besok-besok, kalau saya bersuamikan orang yang beda daerahnya dengan saya, saya akan gunakan hari bahasa di keluarga kecil kami kelak. Ini salah satu cara mengajarkan keluarga khususnya anak-anak agar bisa berbahasa, yah minimal pas mudik bisa obrol-obrol dengan sanak saudara. hehehe. ambil 2 hari aja dalam seminggu, misalnya:

senin&kamis
Bahasa Indonesia yang baik
Selasa&Jum'at
Bahasa daerah suami
Rabu&Sabtu
Bahasa Asing (kayaknya baru Bahasa Inggris aja :D)
Minggu
hari suka-suka (kalau bisa, ya bahasa daerah tempat kami berdiam,   mis:bandung)

 Tuh kan, jadi lucu, dan jadi nggak kaku di rumah, InsyaAllah, biar semuanya ngobrol, biar semuanya saling belajar :). Ehya, mungkin ada yang bertanya, koq bahasa daerah saya nggak dimasukin di jadwal? *GR*. Ya, itu karena lumayan mudah untuk berbahasa melayu, khususnya melayu Bangka. Huruf ujung tinggal diganti 'e' 'e-nya persis kayak ucapan e pada bahasa betawi', cuma nadanya melayu. Bingung ya? Ini nih, belajar sedikit yukk, barangkali ada waktu berkunjung ke pulau kami :)

Ape kabar? | Baek, sihat.
Neg kemane? / Mau kemana?/
Berape harge ikan ni? / Berapa harga ikan ini?/
Aok. / Iya./
Aoklahpun. / oke deh/
Lah makan lom? / sudah makan belum?/ | lah/lom, ini jawabannya sudah/belum|
Langok ku. / saya bosen/

ku itu kata ganti saya
ka/ki itu kata ganti kamu
ikak/ ben diorang kata ganti mereka
die kata ganti dia (perempuan/laki-laki)
Kalau menyapa orang tua yang seumuran orang tua kita bisa gunakan bik dan amang (bibi dan paman)
kalau menyapa orang yang lebih tua sedikit dari kita bisa gunakan Abang (untuk laki-laki) dan Ayuk (untuk perempuan).
 2500 disebut due setengah kalau di palembang, tengah duo :D

kalau dilihat-lihat dari beberapa kata, ada yang sama kayak Palembang, pontianak, betawi dllnya. Ya, itulah ibaratnya satu rumpun, satu tangkainya bisa disemai dimana saja :)

Darimanapun kamu dan saya berada, dan bahasa yang kita gunakan juga mungkin berbeda, tapi ingatlah, kawan, kita tetap serumpun di Indonesia, serumpun sebagai penghuni bumi. Dan semoga jadi semakin cinta Negeri ini. Layaknya saya yang jatuh cinta dengan Indonesia hanya gara-gara kagum dengan bahasa daerah yang teman-teman kampus saya punya, apalagi daerah asal teman-teman saya itu hampir mewakili semua daerah di Indonesia, Sabang-Meraukenya. Tapi kami masih bisa berteman, karena terlepas dari bahasa daerah yang masing-masing kami punya, bahasa Indonesia tetap jadi bahasa penghubung kami :)

Berikut gambar rumah adat Bangka (hehhe, maaf yang jadi model itu adik saya, aak deta). Bentuknya mirip limas kalau dilihat-lihat, karena sebelum November tahun 2000, pulau kami ini masih bergabung dalam kesatuan propinsi Sumatera Selatan.


rumah Panggung, adat Bangka di Bangka Botanical Garden, Pangkalpinang :)
    Postingan ini diikutsertakan di Aku Cinta Bahasa Daerah Giveaway. 


Ku cinta kek bahasa daerah, ikak?

















Love,

-vi^^-


12

Hikmah dipaksa NgInglish

Assalamu'alaikum...

Hallo Hallo..Nyanyi bentar yuk:

That is a window that is the door
That is a table, this is the chair.
That is a rubber, that is a pen
That is a blackboard, this is the clock
That is a plate and that is a glass
That is a fork and this is a cup


Hore *keprok-keprok* Kamu berhasil dapet golden ticket, bisa nyanyi gak hanya di kamar mandi :D xixixixi

Ada yang ingat lagu di atas? Itu lagu pertama yang saya nyanyikan saat belajar bahasa Inggris. Nggak tahu judulnya apa, yang jelas itu lagu lumayan luculah kalau dinyanyikan sekarang *karena saya udah mau 1/4 abad*.
Lewat lagu di atas, lagi-lagi saya mau sampaikan kisah saya dan mama. Kenapa mama lagi? Hehehe karena saya tak bermama lagi,makanya hanya bisa berbagi lewat kisahnya saja.

Begini kisahnya..

Waktu duduk di bangku SD kelas 5, saya suka merengek ke mama untuk dileskan, les apalagi kalau bukan les Bahasa Inggris. Karena kakak-kakak sepupu saya semuanya ikutan les English, cuma saya yang belum, jadi ada rasa pengen yang gak jelas maksudnya disana.

Apa respon mama? Menentang, mama bilang nanti saja, mama carikan dulu tempat kursus buat kakak (sapaan saya di rumah). Saya yang hobinya nanya kalau belum puas akhirnya nanya kenapa saya tidak dimasukkan di tempat les kayak saudara sepupu saya itu, kan enak tuh, saya punya teman kalau les. Saya kira mama bakal jawab dengan jawaban biasa, eh ternyata jawaban mama cukup bikin saya kagum jika teringat kisah dulu itu. Mama bilang, "mereka itu belum ikutan les sebenarnya les dan mama gak tahu apa tempat lesnya yang belum mengajari, yang jelas udah setahun mereka ikut, mereka belum paham apa itu Tenses". Dulu sih, waktu dikasih jawaban itu saya cuma iya-iya saja. Lha wong sayanya belum ngerti apa itu Tenses.

Singkat cerita akhirnya saya dikursuskan juga. Tepatnya di hari yang sama saat saya jadi siswa SMP dan berakhir sebelum saya berangkat SNMPTN. 6 tahun akhirnya dileskan bahasa Inggris,hihihi. Nama tempat les saya itu Pioneer English Course, di Pangkalpinang tentunya.

Dan dari sanalah saya 'dipaksa' untuk bisa berbahasa Inggris. Dengan jam les yang sangat padat, 2x seminggu dan di weekend ada kelas conversation, itu lumayan bikin saya menyesal, kenapa dulu ada acara rengek-rengekan ke mama kalau tahu les itu sangat terikat. Sebenarnya bukan tempat les saya yang mengikat, tapi mamalah yang semangat mengatur jadwal saya les. Selalu cari info kalau ada kegiatan tambahan, Pokoknya semuanya mama yang tahu. huhuhu, sampai-sampai saat liburanpun jadi sempit gara-gara masih ada jadwal les. Enggak tahu apa maksud mama sebegitu gigihnya nyuruh saya les English. Sampai di suatu hari saya tahu jawabannya dan bisa menangis karena jawaban yang saya simpulkan itu. Apa jawabannya?

H-3 sebelum hari ulang tahun saya di 2012 lalu, saya ikut interview di salah satu perusahaan. Wawancara ini dilakukan eksklusif di hotel dan wajibun kudubun berbahasa Inggris. Pas wawancara, semuanya berasa lancar, sampe-sampe yang wawancarain saya itu bilang: Dari pagi saya belum nemuin yang enak diajak ngobrol seperti kamu, karena rata-rata English mereka minim. Dan Alhamdulillah wa syukurilah saya diterima di perusahaan itu dan 2 minggu training di Selangor, Malaysia karena saya ini akan termasuk karyawan cabang Malaysia nantinya. 

Sekarang sudah 10 bulan bekerja di perusahaan ini, walaupun berkantor di Indonesia karena saya mengurusi material consignment, tapi secara pekerjaan saya berhubungan dengan konsumen perusahaan yang notabenenya perusahaan UK juga, kirim laporan mingguanpun ke UK, begitupun kalau rapat by phone semuanya dengan team UK. Disinilah saya ingat mama, ini rupanya hikmah kenapa mama memaksa saya untuk belajar bahasa Inggris di kala itu. Entah mama punya prediksi apa, yang jelas saya percaya: 

ridha Orang tua adalah ridha Allah

 Accnya mama accnya Allah. Siapa sangka saya akan bekerja dengan full english setiap hari. Thank you Allah, semoga yang begini bisa jadi amal untuk mama. Amiin.


Love,

-vi^^-



Back to Top