4

Kemana ajah????

HayhayHallo....

*kecupkecup keyboard-lha*

Udah lupa 6 bulan lalu malas ngeblog sebabnya apa...Yang ada di kepala cuma proses super duper indah saat saya lahiran dan sekarang-sekarang ini, masa-masa menikmati hari-hari bersama putri tersayang.

Ide nulis sih banyak nih, mulai dari bahas
1. pembukaan yang 23 jam tanpa bantuan induksi
2. drama newly parent (newly mummy ofcourse)
3. review clodi
4. suami hebat kesayangan
5. dilema ibu bekerja
6. perjuangan ayahASI dan mamakASI
7.8.9....

Nah kan, nah kan...Banyak :)

Baiklah, karena sudah mulai ngantor, saya akan tunaikan satu per satu, 

Bismillah....Dengan klak klik keyboard ini saya akan resmi membuat label baru yaitu: Jani. Semua tentangnya akan saya sematkan label itu, siapa tahu di hari nanti Jani akan bertemu dengan blog saya ini ^____^



10

Cumi di mata kakang :D

Hello, world!

Hari ini mau cerita tentang sosok yang menjadi duniaku, bukan kamu, tapi yang tinggal di bumimu itu lho, iya kamu, kakang :) ~terDODITisasi

Nah, sebelum cerita sesuai judul, baiknya saya awali dengan cerita Dodit, lho koq? Iya, jadi saya dan kakang kesemsem bangetlah sama gaya stand up comedy-nya Mas Dodit ini, entah karena dia sebangsa sama kakang, yaitu bangsa Mas-Mas atau karena dia jago main biola, yang jelas Dodit mampu bikin rumah mini kami jadi berasa ramai.

Back to the top, jadi saya dan kakang ini gak berbeda jauhlah dunianya, secara mertua sempat tinggal lama di muara enim dan memang ibu mertua asli pribumi muara enim. Jadi, masakan sumatera sedikit banyak kakang tahu. Tapi, sayangnya saya suka seenak hati asyik masak masakan yang sesuai lidah saya bukan lidah kakang (maksudnya masakan jawa), karena setiap ditanya, kakang pengen dimasakin apa, pasti selalu dijawab dengan, apa saja yang penting buatanmu *saya langsung termehek-mehek lebay*.

Alkisah, semalam saya masak cumi asam padeh manis, cumi ini didapat secara tidak sengaja di pasar dan Alhamdulillah cuminya ada telurnya :9 Dan terjadilah dialog singkat ketika kami sedang santap makan malam.
Me       : Nih telur cumignya, coba deh makan.
Kakang : Malah nyuapin nasi dan kuah, katanya kalau pake telur cuminya gak bisa dinilai dengan jelas (QA bangetlah si kakang ini). Kemudian sendokan kedua adalah telur cumi. kakang ngunyah-ngunyah penuh arti.
Sesuap demi sesuap akhirnya nasi dan cumi habis juga dimakan oleh kami berdua. Dan kakang nyeletuk: Telurnya enak, jauh lebih enak dari cuminya sendiri. Cumi tuh kayak karet, kenyal-kenyal ra jelas. Besok-besok bisa kan ya beli telur cuminya aja.

Me      : Ada-ada aja deh, di Bangka kan telur cumi ini jadi komoditi incaran, karena dari telur cumi ini maka ada penganan khas Bangka yang namanya kritcu, keripik telur cumi. Dari dulu kan kritcu mahal, ya dibanting getas/kretek, kritcu jauh di ataslah harganya.

Singkat cerita, saya jadi nambahin catatan di otak saya, besok-besok kalaulah ingin masak seafood, saya akan mengusahakan udang, kerang atau kepiting saja yang gak kenyal-kenyal macam sotong/cumi. Kan katanya senyumnya suami tuh senyumnya para malaikat. Siapa yang gak mau disenyumin malaikat? Yuk, berusaha bahagiakan suami dan buat suami selalu tersenyum :)

Salam,

-vi^^-


8

Menuju bulan ke-5 :)

Alhamdulillah wa syukurillah....Bahagia tak terkira...Akhirnya ada yang jedag jedug di perut :*

Kalau dulu cuma berasa ada kayak gerombolan kupu-kupu *anggaplah begitu*. 8 April kemarin tepatnya, perut kayak ada yang mukul, sampe berasa ke jantung gitu vibrasinya, dan ku hitung 6x dan ada jeda, langsunglah nge-chat bundanya kaina, katanya itulah tendangan yang sebenarnya. Subhanallah...Haru rasanya.

Nah bahasan berikutnya adalah bahasan mulai galau menjadi emak idealis. Idealis disini maksudnya nanti bayi gak mau dikasih dot bentuk apapun itu, paling banter pakai cup feeder, menolak pospak maunya pakai clodi, dan mengusahakan bayi ditinggal ibunya bekerja tetap dengan kehidupannya sebagai bayi :D

Jadi, dimulailah tahap mencari informasi, mempertimbangkan, dan kemudian akan memilih.
Diawali dengan membaca kehidupan bayi pasca 3 bulan yang mulai aktif mengenal dunianya, terpikirlah kalau jadi saya menitipkan bayi ke tetangga yang di sebelah rumah, bayi akan lumayan beraktifitas di luar dan terkena paparan udara luar nih: tetangga yang sudah menjadi gebetan ini, putra bungsunya akan masuk SD tahun ini, otomatislah ibu tetangga akan antar-jemput putranya, di rumah dia punya warung kecil, berarti bayi akan ditinggal saat dia melayani pembeli, paparan rokok mungkin akan ada karena tetangga lain yang sering beli rokok di warung ibu tetangga dan ngobrol di warung ibu tetangga itu.
Akhirnya, saya coretlah opsi yang sudah sejak lama dibahas ke suami ini.

Meluncurlah ke tahapan hunting daycare, walaupun baru via online, lumayan puas :D Eh tapi, ternyata gara-gara daycare ini ada beberapa gaya emak idealis yang 'harus' pupus juga, yaitu penggunaan cup feeder. Karena hampir semua daycare, sejauh ini baru empat daycare dan semuanya bilang: Wah, bu, kalau pakai cup feeder sepertinya lumayan repot yah. Kami biasanya menyarankan para bunda untuk menggunakan dot. Wakakakkakakak. Kebayang kan hanya gara-gara ini gak ada yang mau dititipin bayi. 

Masalah clodi sejauh ini belum banyak yang secara tegas menyarankan pospak. Semoga begitu yaaa, bukan karena hemat semata, tapi karena ingin anak bahagia dengan memakai clodi, sedari kecil diajarkan cinta lingkungan,heheheh.

Baiklah, sampai disitu saja bahasannya ya. Yang jelas excited sekali menjadi ibu baru :) Sama kan yang kalian rasakan dear kak Ria Nugroho dan Diah :* 
We must be a happy mommy for having a happy family 






6

Seru ya? ^o^

Heyhoooo eperibadih :*

Buat emak senior, dulu waktu hamil anak pertama pernah gak sih mengalami hebohnya masa-masa dimana pakaian-pakaian bayi dan pernak-perniknya yang lucu udah memangil-manggil untuk minta dibeli?

Terus pernah juga nggak pas bulannya mual udah pergi dan kebahagiaan menyambut hari kelahiran sang bayi udah ngumpulin rekomendasi nama bayi untuk disetorin dan minta persetujuan suami?

Apalagi ya, ah iya udah mikir juga belum bebi kelak diasuh siapa, sekolahnya dimana, dllnya?

hehehhe kalo ada beberapa emak senior gak segitu detailnya mikirin berarti saya aja yang heboh ya. Baru kali ini merasakan keseruan yang seperti ini :) Sejak masuk trimester dua, Alhamdulillah saya gak mengalami mual-mual heboh lagi, sama bau-bau aneh sudah tidak begitu takut lagi. Nah, sejak itu pula saya sudah mulai nih heboh browsing, baca reviews tentang apa saja yang menyangkut suatu produk bayi sampai-sampai sudah merangkai nama buat sang calon anak. Kehebohan saya ini sebenarnya berlebihan ya, tapi bagaimanalah, saya tidak punya teman berbagi untuk berheboh ria, karena mama sudah nggak ada. Jadi, siapalagi yang jadi sasaran kehebohan saya kalau bukan sang suami :D

Tapi syukurlah, suami faham deh melihat fenomena begini, entah itu karena emang suami saya penyabar atau emang dia juga suka cari tahu tentang perilaku ibu hamil :D
Di hari saya heboh dan berhasil dirayu oleh gambar di etalase dunia maya, suami cuma bilang: udah gak apa-apa kalau udah dipesan barangnya, tapi besok-besok  belanjanya nanti aja ya, bulan ke-7 atau 8, biar lebih seru, siapa tahu udah tahu jenis kelaminnya, kan lebih seru lagi tuh, begitu kilah suami saya. 
Karena kami berdua Alhamdulillah tidak percaya tahayul, jadi pamali kalau belum 7 bulan udah beli perlengkapan bayi itu kami artikan sebagai: Fokus dengan tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu&janin selama kehamilan harus lebih diutamakan dibanding menyiapkan sesuatu yang bisa dengan mudah didapat.

Nah, saya kan udah kadung beli tuh, syukurnya memang akhir maret ini kami berencana mudik ke purworejo, mertua ingin tasyakuran kehamilan, apalagi 4 bulan masa ruh diturunkan kepada sang jabang bayi, dan januari kemarin sepupunya suami ada yang baru lahiran, jadi mungkin setengah dari belanjaan saya akan dikadoin ke sepupu itu, seperempatnya akan dikadoin ke tetangga sebelah rumah yang baru lahiran juga, dan seperempatnya buat saya (tetep ya gak mau rugi). 
Pas ke purworejo nanti juga mau jalan-jalan ke klinik rekomendasi mertua yang bidannya adalah saudara sendiri, RSIA, buat persiapan lahiran. Dan tentunya mau nanya-nanya, apa mereka pro lahir normal syukur-syukur mengenal hypnobirthing, IMD, ASI, dan support vaksin gak. Jadwal padat? Pasti, tapi tenang, akan terhibur dengan list kulineran yang sudah menanti :)

Update tentang jabang bayi, alhamdulillah usg 17wk kemarin beratnya udah 203 gr aja, panjang 11.5cm...Gara-gara ditunjukin ini saya sampai lupa lagi dan lagi untuk nanya letak plasenta dimana, jenis kelamin sudah kelihatan apa belum, dsb? :D Sejauh ini kata bu dokter, kehamilan saya tanpa masalah, Alhamdulillah..wa Syukurilah..Semoga terus begitu sampai lahiran nanti, ya nak! Ayo berjuang bersama *\(^o^)

Love,

-vi^^-


4

Ketika Rindu harus menunggu...........

Rinduku padamu terbatas ruang
Aku disini
Kau disana
Jauh jarak ini
Ada sedikit ketidakmampuan untuk mengalah menghampirimu

Tapi ah sudahlah, seberapa kuat rindu-rindu ini bisa memaksaku untuk melakukan hal-hal yang mungkin saja bisa mengobati rindu.


-Opis, 7/03/2014-
bumil yang rindu masakan daerahnya

Ada apa saja?

-Bakwan bangka
 Ini bukan gorengan, tapi pempek tenggiri yang dipotong melintang dan berkuah hampir mirip tekwan, cuma lebih pekat dan paling enak jika disantap dengan rawit yang sudah dijadikan sambal (rawit diblender dan dicampur air putih)

-Lempah darat alar keladi
Spesifik judulnya, karena ada macam-macam sayur yang bisa dibuat menjadi lempah darat: kates (pepaya muda yang warna isinya sudah mulai jingga), rebung, nangka, dan yang paling asoy itu adalah campuran alar keladi, isi keladi, daun cangkok (aka daun katuk), labu kuning (yang masih mangkel). Dijamin 3 piring nasi bisa jadi temanku untuk menyantap lempah darat ini.

-Ikan singkur panggang plus sambal blacan
Ikan dipanggang menggunakan kulitnya, tanpa perlu diolesi bumbu apapun.

-Plus aneka macam kerupuk bangka

Tulisan ini dipersembahkan oleh Bapak yangs edang mengurus surat pindah jiwa anaknya, anaknya yang aji mumpung langsung ng-list daftar isi paket yang harus ada. Ya bukan sayur itu isinya, tapi bahan-bahannya saja, biar nanti bisa saya masak disini.

Hamil ini mengajarkan saya betapa semakin panjang usia, memori-memori indah bersama keluargalah yang selalu terngiang. Masakan-masakan sederhana mama yang mungkin dulunya tak berarti apa-apa, sekarang begitu berarti, ditambah lagi mama sudah tiada.

Saya dan kakang selalu bertekad dan berupaya menjadikan keluarga kecil kami baiti jannati..Rumahku Surgaku..Menjadikan tiap momennya menjadi pembelajaran dan hiasan hidup :)

hello baby in my bump! Baik-baik di perut ya,nak. Kami disini menunggumu dengan jutaan cinta :*
20

11 minggu :)

Bismillah...

Fabi ayyi ala i rabbikuuma tukazziban...


Sabtu kemaren, jadwal periksa jabang bayi, dan baru kali itu juga ngerasa tegang mengunjungi ruang praktek, kenapa pasal? Gak mungkin tegang kan kalau gak ada apa-apa :D Jadi begini, pas daftar kan tensi diperiksa, keluhan dicurhatkan dan jeng jeng..mbak suster ini serem deh, pake nakut-nakutin asam folatnya kurang tuh, lha ini bb ibunya kenapa turun, mual terus ya, bla bla. Walhasil selama nungguin bu Obgyn datang, selama itulah saya deg-degan gak karuan. Sayangnya, kakang malah senyum-senyum dan bilang: Udah, nanti kan juga diperiksa gimana-gimananya sama bu dokter *nampak gak iba ya lihat istrinya tegang begini*.

Bu dokter datang dan urutan periksa nomor 2 itu adalah nomor urutan kami. Masuk dengan ragu-ragu, karena beneran takut. Disapa dengan ramah sama Bu dokter, terus diminta berbaring karena mau usg. Horor time dimulai, alat usgnya udah ditekan-tekan ke perut, huhuhu bayi belum kelihatan dan bu dokter berhenti sejenak sambil bilang:
dr: Goreng-gorengan udah distop belum?
me: belum,dok. Malah kemarin-kemarin lagi seneng banget makan ikan goreng.
dr: hmm, nah, mulai hari ini distop ya. Walaupun kurus, di jaringan perut ibu banyak lemak, jadi hasil usgnya rada ketutupan lemak nih, kelihatan buram kan ya disini? sambil nunjuk pointer di layar.
me: iya,dok *sambil mikir, o jangan-jangan gelambir perut sebelum hamil itu lemak gak sehat ya*

Bu dokter tahu bangetlah ya sayanya deg-degan dan tegang banget, kemudian, layar usgnya diklik gitu, setting-an warnanya dicerahin dan meluncurlah alat usgnya keliling perut. Voila, Alhamdulillah, si bayi ketemu, dan dokternya sambil tertawa bilang: ya ampun, lihat nih pak, bu, aktif bener nih bayinya, alhamdulillah dia sehat nih. kelihatan kan dia muter-muter? Saya spontan berhehe-hehe padahal terharu tuh di hati sambil bergumam: Nak, lagi salto atau lagi ngapain tuh di dalem, heboh bener :p Bu dokter pun melanjutkan lagi obrolan dengan ngajak ngobrol kakang yang kayaknya dikucilkan hahahah, nih, pak, bayinya aktif bener nih di dalam, kakang sambil nanya ini itu sembari masih gak percaya *bilangnya pas sampai rumah sih begitu*.

Kelar di usg, sesi curhat dimulai, poin penting adalah minum air putih kudu dimaksimalin, 2 liter, Ya Allah 2 liter, seliter aja ngap-ngapan mual,dok. Hmm, coba diakalin deh bikin potongan buah yang didiemin di botol minum, begitu kata bu dokter. Saya langsung jawab sok iyeh, infused water,dok? Iya itu, dulu sebelum hamil lumayan sering bikin infused water, sekarang gak pernah. Dokternya bilang itu bagus tuh untuk mencegah mual, ibu tahu kenapa lidah berasa pahit sekarang-sekarang? Karena racun lagi dikeluarin dari tubuh ibu, makanya air putih yang banyak bantu itu semua biar lancar. Dulu suka fast food, minuman kalengan/kotakan? Nah ini dia hasilnya. Tubuh lagi buang zat-zat racunnya. Pokoknya diusahakan minum banyak, stop gorengan, ya bu, pak. 

Di sisa-sisa curhat saya nanya, air ketuban cukup,dok? Cukup. Sayangnya, lupa nanya detak jantung bayi dan beratnya, belum waktunya kayaknya, heheheh *alesan, bilang aja lupa nanya*.

Pulang periksa, mampir riau junction, kakang nggak mau tahu, pokoknya malam itu dia mau masak sup, jadilah beli udang, wortel dan kentang. Kakang yang masak semua, saya di kamar, karena masih mual bau dapur/masakan/nasi tanak.
Satu pelajaran berharga yang saya dapat, kakang yang alergi dan ogah banget sama bawang, bisa mengalahkan fobianya untuk ngupas, menumbuk, dan menumis bawang. Subhanallah, nikmat mana lagi yang mau saya dustakan? Masa-masa hamil ini, tinggal cuma berdua di perantauan, berasa sekali saya dianugerahi seseorang yang luar biasa, ya kerja ya ngurus rumah dan ngurus kami (saya dan jabang bayi). Tambah-tambahlah saya semakin cinta dengan mahluk Allah satu ini, terima kasih,Rabbi T____T

Sekarang, saatnya saya yang harus kalahkan malas dan takut minum air putih. Harus berjuang donk, kasihan kan kakang berjuang sendiri. Untuk si kecil yang di perut, bahagia , bertumbuh dan sehat terus ya sayang, kami disini, untukmu, selalu :*

Untuk semua bumil blogger, semoga sehat selalu ya :)

Love,
-vi^^-





7

tentang NGIDAM

Sambungan cerita test pack di episod sebelumnya,

Sabtu sore terjadwal akan bertemu obgyn. Obgyn ini adalah obgyn pilihan, baca-baca blog temen-temen dengan Obgyn yang sama dan itu cukup membulatkan tekad untuk memilih beliau. Obgyn yang dipilih adalah bu dokter Setyorini. Sesuai dengan yang dideskripsikan temen-temen blogger, dokter ini begitu keibuan plus rajin ngobrol (secara ya beliau dosen FK Unpad juga) jadi senang menjelaskan :) Awalnya gak jadi pilih dr. Rini karena jadwal beliau praktek di hermina pasteur adalah saat jam saya ngantor, tapi Alhamdulillah, rupanya beliau juga praktek di RSB.Emma, jadilah kami kesana sore sabtu itu.

Singkat cerita, pas usg dikasih lihat kantung rahim sudah membesar, tandanya positif hamil. Tinggal tunggu 1 bulan lagi untuk periksa ke-2 dan lihat perkembangan janin, begitu kata bu dokter. Karena yang ngatre banyak dan pas periksa saya sudah nanya yang penting-penting, jadilah yang menjelaskan do&don't saat hamil trimester pertama adalah sang suster. Ibu-ibu juga, ditel juga. Saya sih macam butuh-nggak butuh gitu(karena udah laper dan membayangi nasi padang-malam sebelumnya lidah saya berasa kuah kari minang-), tapi yang banyak nanya malah kakang, ia ingat setiap perkataan bu suster dan kalau lagi bercanda malah bisa ia tirukan gaya bicara bu suster :D

Okeh pulang periksa langsung menuju RM.Padang dekat BEC, sayang sekali karena udah malem lauknya udah pada habis, yang hanya tersisa kuah dan ikan goreng :( tapi tenang, tetap makan dengan lahap (^_^)V

Hari-hari berikutnya belum dilanda mual, semangat makan masih oke, tapi udah mulai nih minta ini itu sampai sekarang juga masih minta ini itu sih, tapi bedanya sekarang sudah mual banget. Say no to Nasi, to bau kulkas, to bau pasta gigi, to bau detergen, to bau goreng-menggoreng, dllnya, dan ngantor dengan menggunakan masker mulai jadi tren saya.

Sejauh ini ngidam saya lebih ke makanan yang suka saya jelajahi semasa belum hamil, jadi kakang gak perlu repot nyari makanan itu dimana, karena hampir semua dari tempat itu dia udah pernah diajak. Mulai dari yang bercita rasa palembang, minang, semua disuka.
Sejauh ini udah satu kiriman paket yang mendarat di perut: empek2 semua jenis, ikan seluang dan sambal embem-buatan adik saya yang ada di palembang. Lagi harap-harap cemas nungguin paket dari padang, kalau yang ini simpel aja sih, keripik sanjai 1 kg :D aseli dari padang, ini dibelikan adik tingkat yang penempatan disana :D

1 minggu kemaren saya lalui dengan makan siang bakso si mbah di sarijadi, nah sekarang makan malam saya udah hampir 1 minggu adalah capcay kering, semuanya sih pengennya super pedas. Karena sejak hamil, mulut ini jadi susah menilai yang pedas, walaupun versi si kakang ini sudah pedas. Tapi ya, gak pernah deh dikasih makan yang pedes banget kecuali Tahu Jeletot karena kan pedesnya gak bisa diatur kakang :p Dulu kalau makan bebek H.Slamet sambel koreknya sellau nyisa, sekarang ludes, malah bebeknya yang bersisa :D

yahhh, begitulah ngidam saya, entahlah, sebenernya gak ngerti juga ini ngidam atau bukan, yang jelas saya senang setiap minta sesuatu pasti dihabiskan, jadi yang beliin pun senang melihat saya makan dengan lahap.

Waktu periksa pertama BB udah naik 1 kg, semoga di periksa ke-2 nanti bb naik lagi ya, terus semoga asupan yang dimakan bisa bikin baby sehat dan berkembang sempurna di setiap tahapannya..Amiin

Love,
-vi^^-






Back to Top