13

Jangan nomor duakan keluarga

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat. "Oh, maafkan saya", adalah reaksi saya. Ia berkata, "Maafkan saya juga ; Saya tidak melihat Anda." Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan. Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal. Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda. Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam disamping saya. Ketika saya berbalik , hampir saja saya membuatnya jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah. Ia pergi, hati kecilnya hancur. Saya tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.


Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan berbicara padaku, "Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang. Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan beberapa kuntum bunga dekat pintu." "Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh anakmu; merah muda, kuning dan biru. Anakmu berdiri tanpa suara supaya tidak menggagalkan kejutan yang akan ia buat bagimu, dan kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu." Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku mulai menetes. Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, "Bangun, nak, bangun," kataku. "Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?" Ia tersenyum, "Aku menemukannya jatuh dari pohon." "Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu. Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna biru." Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal karena telah kasar padamu ; Ibu seharusnya tidak membentakmu seperti tadi." Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu." Akupun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang biru." Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok, perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka. Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam kepada pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri, suatu investasi yang tentunya kurang bijaksana, bukan?


PesanKesan: Mulailah ukur cinta dan kebaikan kita kepada mereka yang terlebih dulu mencintai kita dibandingkan orang lain,mereka adalah keluarga. Jika dengan orang asing kita bisa sangat sopan,kenapa kepada keluarga justru sebaliknya,bukankah keluargalah cinta pertama kita dalam hidup ini?


Dan coba renungkan cerita lucu(kata temenku) namun sarat makna (realita anak yang lebih mementingkan orang lain ketimbang keluarganya)


Bpk Ali, Budi, Cokro dan Dodik reunian di Restoran. Mereka ber 4 ngobrol2.
Bpk Dodik pamit utk ke Wc.

Bpk Ali : "Bagaimana bisnis anakmu Bud?

Bpk Bud : "Skrng anakku sdh jd boss, pabriknya 2. Tapi, saya bapaknya ndak pernah dibelikan apa2. Eh, pas kemarin pacarnya ulang tahun dibelikan BMW 320i baru!"

Bpk Cokro : "Lha anakku sekarang sudah jadi direktur perumahan. Rumah bapaknya sudah doyong dibiarkan aja, tp waktu kemarin pacarnya ulang tahun dibelikan rumah mewah di Kota Wisata"

Bapak Ali : "Anakku jg cowok! Jadi pialang saham. Lha, saya ini nggak pernah dikasih duit sama sekali, tp wkt pacarnye ulang tahun, dikasih deposito 500 juta"

Bpk Dodik balik dari Wc, "Nyritain apa sih ?"

Bpk Budi : "Ini lho, pada nyritain anaknya, gimana anakmu Dod?"

Bpk Dodik mulai cerita: "Anakku cuma 1, tp payah. Aku ingin dia jadi ABRI, eh malah jd bencong. Tapi meskipun bencong dia tetep anakku. Apalagi dasarnya anakku baik, pergaulannya luas dan sayang bapaknya. Setiap dpt rejeki, saya pasti diberi. Kemarin pas dia ulang tahun, ada temannya yang ngado BMW 320i baru, rumah mewah di Kota Wisata, dan deposito 500 juta! Katanya semua itu buat bapak saja, dia ttp seneng buka salon saja..."

Bpk Ali, Budi, Cokro : pada PINGSAN!
Нɑɑ◦°˚°◦‎=))нɑɑ◦°˚°◦‎=))нɑɑ◦°˚°◦. Ɯǩά=))º°˚ Ɯǩά=))º°˚
Ɯǩά=))º°˚ Ɯǩά=))º°˚
Ɯǩά=))º°˚ Ɯǩά=))º°


Harta yang paling berharga itu keluarga,maka,cintailah keluarga terlebih dahulu sebelum mencintai mereka yang berada di luar lingkaran keluarga.


Semoga bermanfaat^^


PS: 2 cerita ini bukanlah karyaku, cerita pertama itu didapat dari Lapvy(file tanpa judul author) dan cerita yang kedua itu cerita yang ku dapat dari bbm


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

12

Ayo berhenti meremehkan sesama kita

Assalammu'alaikum,everybody^^


Happy Fasting,rite?


Hopefully so..


Anyhoo,lagi buka2 lapvy tiba-tiba nemu artikel yang aku yakin seyakin yakinnya ini bukan karyaku,dan ini ntah oleh-oleh kalo lagi ditugaskan ketemu mahasiswa luar kampus atau hasil dari sekedar meng-copy paste sana-sini tanpa dicatat sumbernya..Dan smoga jika sang pemilik karya ini membaca ini ia memaafkanku dan memberi izin aku posting karyanya.(Beneran loh ini,di file-nya bentuknya .txt tak ada sumbernya T_T)


Baiklah,selesai prolog...Mari kita masuk ke postingan inti. Aku lagi 'terharu' banget nih sama kelanjutan iklan XL yang 'pengemis' itu lho...Pada tau kan? Yang ceritanya itu,bapak driver sebuah perusahaan pembasmi serangga diuber-uber pengemis yang punya hape yang terus nelponin call-service yang dijadiin wallpaper mobil dinasnya. Nah kelanjutannya itu dapat kalian tonton di stasiun tivi negeri ini(kayaknya ada di semua channel tv indonesia)...


Terharu kan? Seringnya kita meremehkan orang lain,padahal boleh jadi aslinya kita lebih lemah/remeh dari orang yang kita kata-katai itu...Nih ada sedikit cerita penambah haru biar esok-esok kita janji yang tentu saja ditepati,bahwa nggak boleh meremehkan orang lain alias nggak boleh suuzhan atau apatis sama orang lain dan ingat akan kedudukan kita,yang bedain kita dan orang lain itu hanya 'amalan' bukan atribut duniawi...


Ceritanya gini(ini dia artikel yang tak bertuan yang ku ceritakan di awal tadi)


Pada suatu hari ada seorang anak yang dengan pakaian yang lusuh datang ke toko es cream. Ia langsung menuju ke tempat penjualnya yang seorang wanita.

anak : mbak ada es cream?
Pelayan wanita : (acuh tak acuh, karena melihat penampilan sang anak) mau yang mana, kalo yang super harganya 5000 sang anak mengeluarkan duitnya yang recehan dari kantong
celananya. Setelah menghitung hitung ia bertanya lagi

anak : kalo yang lain ada?
wanita : (dengan nada sedikit merendahkan) kalo good 4500, dan biasa 3500
anak : kalo gitu yang biasa aja deh mbak.

Sang anak mengeluarkan uang recehannya dan memberikannya kepada si pelayan.kemudian dia duduk di meja ujung. Tak lama kemudian si pelayan wanita tadi melakukan bersih bersih meja.
ketika tiba di meja sang anak tadi dan mengangkat piring bekas es cream tadi ia menemukan uang recehan sebanyak seribu rupiah. Pelayan wanita baru sadar tenyata sang anak menyisakan uangnya yang seribu
agar bisa memberinya tip.


Wallahualam...Kadangkala,paradigma negatif membuat hati kita tak lagi diliputi rasa berkasih sayang,sehingga sering sekali terjadi hal-hal semacam yang dilakukan pelayan wanita di toko es cream dalam cerita dan driver di iklan XL itu...


Jika kita kembali merenungi sebuah hadist yang berbunyi: "Janganlah engkau menganggap hal-hal yang kecil sebagai sesuatu yang tak penting,meskipun hanya berupa wajah yang manis ketika menjumpai saudaramu"
(HR Muslim, dari Abu Dzarr ) mungkin bisa mulai mengurangi sifat underestimated terhadap sesama kita.


Semoga bermanfaat dan semangat tebar kebaikan,walaupun hanya berupa ucapan salam^^

I wish you a happy ramadhan month^^

Tons of love,



Vi^^


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Back to Top