Cintanya Manda dan Yanda
Pelipur lara di kala penat melanda
Bintang paling bersinar di hati
InsyaAllah jadi bekal kami untuk menginjak taman Syurgawi
Amiin
*******
1 tahun lebih 2 minggu sudah kami menapaki hari menjadi orang tua. Rasa-rasanya masih belum pantas dipanggil orang tua, mungkin lebih tepatnya baru sampai tahap melahirkan, mengasuh dan membesarkan. Betulkah?
Ini juga alasan saya yang enggan dipanggil Ummi, rasanya koq saya jauh dari sebutan itu ya, karenanya saya minta dipanggil Manda, sebagai ganti dari Mande dalam bahasa minang.
Hari-hari tambah terasa sejak ada manusia kecil yang dulunya cuma berada di dalam perut, tapi sekarang sudah bisa dipeluk.
Kadang kelucuan Rinjani sering menyulut sumbu sabar saya yang tidak seberapa ini, sedih rasanya kalau sempat mengeluarkan nada meninggi ketika menegurnya, terlebih sekarang ini sedang masa aktifnya untuk mengeksplorasi sekitar. Semua mau dijamah, semua mau dimakan, semua mau diulik, entah itu bahaya atau manfaat.
Kalau sudah berdua, yang tadinya sepi pasti menjadi ramai, ramai menegurnya, ramai bercanda tawa dengannya..
Doa kami semoga Allah tetapkan iman dan islammu, ya, nak! Karena itulah modal utama untuk menyelesaikan cerita hidup. Bertumbuhlah dengan bahagia, sehat, ceria.. Kami tidak perlu menunggu agar engkau menjadi sesuatu agar dicintai. Sejak hari dimana kami mengetahui bahwa engkau hadir di dalam rahim ini, sejak itu pulalah cinta kami sudah bersemi untukmu.
Kami yang selalu mencintaimu, Rinjani :*
-Manda&Yanda-
3 comments
Peluk untuk jani yaa
oooh, jadi Manda itu gantinya Madne yaaa.. *baru tahu* :D kirain Mamanda, bukan Bunda :D
sehat terus yaaaa Jani sayaaang :*
nama yang bagus Rinjani