Bismillah...Maha suci Engkau wahai Maha Pencipta alam semesta yang begitu indah :)
Hayhayhallo \(^o^) Apa kabar semuanya?
Semoga sehat-sehat selalu ya,kawan! Dalam diam, saya kadang sesekali berjalan-jalan ke rumah mayamu, walau tak meninggalkan jejak.
Hari ini, putri kami sudah menapaki usia 7 bulan 10 hari sejak kelahirannya, subhanallah rasanya diberi nikmat menjadi seorang Ibu. Kami jadi punya guru kecil, ya siapa lagi kalau bukan Rinjani, putri pertama kami.
Lupa tepatnya di usia kandungan berapa weeks, yang pasti usia kehamilan sudah lewat 5 bulan. Saya dan Suami, mendaki gunung Rinjani...! Yeay akhirnya,hehehehhe
Cerita punya cerita, kami menjadikan perjalanan ke Rinjani ini sebenarnya iseng, karena saya sudah memesan tiket di akhir tahun 2013 ke Bali, dipikir-pikir kenapa gak langsung tembak ke Lombok aja, tinggal nyeberang aja gitu,kan? Belum perlu lah pakai pesawat bali-lombok, karena memang sudah menghitung hari cuti *padahal hemat*.
Singkatnya, kamipun berangkat dengan semangat. Mulai dari check up jabang bayi yang Alhamdulillah udah mulai putar posisi kepala sudah di arah jarum jam di angka 2, kemudian pastinya belanja makanan super sehat (no mie instan), memperbanyak buah *niat bener bawa pir xiang lie 3kg*, dan tentunya perlengkapan mendaki.
Kali ini pendakian terasa istimewa hahahaha ranselku cuma berisi makanan, ya makanan ringan saja, pir pun cuma dikasih 3, kalau habis baru diisi kembali, air? Ya pak suami ganteng nan bageur lah yang membawanya :D Bisa dipastikan saya tidak boleh minum air isi ulang di gunung, jadi bisa dibayangkan pak suami yang harus membawa berliter-liter air mineral untuk saya.
Sore hari take off dari bandara husein bandung--sampai bandara Ngurah Rai 5.10 WITA shalat ashar dan menunggu maghrib tiba masih di bandara Ngurah Rai--Karena sudah bisa dipastikan angkutan umum ke terminal padang bai sudah habis, kamipun akhirnya memutuskan menyewa mobil (dapat xenia dengan biaya IDR 350.000) dan kami diantarkan menuju padang bai-setiba di pelabuhan penyebrangan Padang Bai, kami membeli tiket kapal feri IDR 40.000/orang. Saat menunggu kapal datang, kami bertemu Bapak dan Ibu yang baik hati, setelah berkenalan barulah kami tahu, beliau-beliau ini baru selesai melayat di Bali, Bapak seorang polisi dan Ibu seorang Guru :)
Beruntungnya kami kebagian kapal feri yang masih kinyis-kinyis, kursinyapun masih dibungkus lho, rupanya ada pengadaan kapal baru di PT.Pelni dan masing-masing pelabuhan diberi jatah kapal baru ini.
Kapal kinyiskinyis :) |
Apa yang bumil lakukan selama di kapal? Cari kasur hahahha, beruntungnya ada penyewaan kasur disini IDR 10.000/kasur, Ah senangnya, Ibu cantik pun menyewa, sementara bapak-bapak (Suami saya dan Bapak suaminya Ibu cantik) asyik mengobrol dan sesekali mereka tertawa terbahak-bahak, maklum suami saya suka sekali bercerita dan mungkin obrolan mereka nampak seperti obrolan bapak-anak.
Apa yang saya lakukan sebelum tidur? Makan. Makan roti yang dibeli di bandara Ngurah Rai tadi dan betapa ngilernya saya ketika Ibu cantik memanggil mbak-mbak penjual jajanan dan beli pop mie. Harumnya itu lho X)) Tapi karena inget ada si munyil dalam perut ini yang artinya apa yang saya makan, dia akan makan juga, jadi terbendunglah hasrat untuk beli pop mie juga.
Dan hanya dengan waktu tempuh 4 jam (padahal biasanya 5 jam kata Ibu cantik kenalanku ini) sampailah kami di pelabuhan Lembar pukul 2.30 WITA. Hahhhhh? Masih pagi buta? Sanak saudara tidak punya, kenalan pendaki belum didapat, bagaimana ya? Disambung di part-2 yaaa :)
Total pengeluaran inti di hari pertama:
Sewa xenia Ngurah Rai-Padang Bai: IDR 350.000/mobil
Feri Padang Bai-Lembar : IDR 40.000/orang
Sewa kasur di kapal feri : IDR 10.000/kasur
2 comments
waaww keren sekali teeh!! aku juga punya cita2 gitu mah, pengen naik gunung sama suami, berkelana, berpetualang saat hamil. tapii sayangnya suamiku bukan anak jalanan kayak aku. susah banget deh diajak kemana2. ke bandung pun kalo bukan urusan usaha mah dia ogah.zzzz
Lanjutin Teeeeh, pengen naik gunung pas lg hamil skrg2 ini...penasaraaaan hehehe