Pagi Raye, Thank You Allah, akhirnya bisa shalat Ied juga aku ni...
Seperti biasa, setelah dilaksanakannya shalat Ied (Iedul Adha) 2 rakaat, imam langsung melanjutkan dengan khutbah raya. Kali ini lagi-lagi dan untuk ke sekian kalinya membicarakan tentang "kualitas Muslim di Indonesia" yag tidak sebanding dengan "Kuantitasnya".
Menjelaskan bagaimana "kelompok pemurtadan" dengan intervensi yang besar-besaran dan kontinyus melanjutkan misinya. Ustad menyampaikan bahwa,"Ingat...Bukan berpindahnya agama yang diinginkan oleh kelompok permurtadan tersebut, namun Hilang dan Bergesernya Nilai Islam yang ada pada diri umat Muslim adalah visi utama mereka. Lihat di sekitar kita, betapa banyak yang notabene-nya muslim namun meninggalkan shalat, puasa dan zakat, melakukan korupsi yang membabi buta, pamer aurat dimana-mana, berbuat zina seenaknya, dan masih banyak lagi".
Ya, ku ingat lagi film "The Arrival" yang sempat membuatku jadi paranoid-jaga jarak terhadap aktivitas yang tidak ku ketahui jelas pangkalnya. Mereka bukan lagi "Tamu yang akan menghampiri", namun mereka sudah "menjadi tamu dan berpura-pura sebagai saudara kita"..Ku ingat lagi apa yang disampaikan oleh para Murabbiyahku tercinta, yang selalu mewanti-wanti, jauhkan dunia dari hatimu karena dia akan sangat cepat memporakporandakan hidupmu.
Teruntuk satu C.I.N.T.A, Indonesia...
Terharunya aku ketika mendengar khutbah di tempatku melaksanakan shalat Ied, ustad mengingatkan lagi eksistensi kita semua menuju indonesia "merdeka", dan mengajak mari bangun negeri.
Terharunya aku ketika menyalakan tv, dan ku simak khutbah yang disampaikan oleh Prof.DR.H.Hadeli (Guru Besar Univ.Hasanudin-Makassar) yang disiarkan langsung dari Masjid Istiqlal, Jakarta, dengan inti, "Satu bangsa satu rasa", mari bangun negeri.
Terharunya aku ketika baca detik.com, ku baca artikel penggalan khutbah Gubernur Jabar, "Jangan jadikan musibah sebagai Azab, tapi jadikanlah sebagai ujian, agar kita bisa menjadi bangsa yang kuat", dan lagi-lagi mari bangun negeri.
Indonesia, kami mencintaimu. Kami, akan terus membelamu dan menjadi bagian dalam perubahan ini. Esok, semoga tidak ada lagi "mereka yang sibuk memperbanyak isi rekening dengan uang rakyat", semoga tidak ada lagi "penindasan terhadap TKI di luar negeri karena minimnya lapangan kerja", semoga tidak ada lagi "orang tua yang membunuh anaknya karena tidak mampu memberi makan", semoga tidak ada lagi "siswa yang gantung diri karena malu belum bayar iuran sekolah berbulan-bulan", semoga tidak ada lagi "remaja menjual dirinya demi rupiah", semoga tidak ada lagi "wakil rakyat yang dibayar oleh rakyat, namun di saat rapat yang seharusnya bisa memperjuangkan kemaslahatan rakyat malah tidur dan meninggalkan ruang rapat", Semoga tidak akan ada lagi......
2 comments
ckckckck..menelan ludah..
Indonesia perlu naikin katup Kepemimpinan..
Tp skrg udh lmyan bgus...,Lanjutkan..
busyettttt>>>>>Katub Kepemimpinan, apaan tuh?
Adeuhhh.....aku mah rakyat jelata, kagak ngerti politik bro, Bagiku yang terpenting adalah, Lakukan pekerjaan sebagai manusia dengan baik, dan ingat, semua manusia akan dimintai pertanggungjawabannya.