0

Peran Ibu...Peran Ayah juga, lho ^__^

Hmmm....habis baca artikel di detik.com Apa yang bisa Ayah bantu, nak?


              Urgensi pendidikan untuk orangtua di masa sekarang ini sangatlah penting, bukan? Seperti yang bisa kita lihat, rumah adalah sebuah sekolah, sebuah taman yang indah bahkan bisa menjadi bioskop yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga. Semuanya berperan serta memeriahkan rumah.

              Seringkali, kaum bapak 'yang belum mengerti' peran mereka dengan baik, sehingga menyerahkan semua pengurusan anak kepada ibu mereka. Padahal, kewajiban Ayah tetaplah sama, layaknya Ibu, walaupun kadang mereka 'Para Ayah yang belum paham ini' mengatakan, mereka cuma cukup mencari nafkah, urusan keluarga (perkembangan anak, dll) itu menjadi tanggungjawab Ibu mereka.

            Paradigma yang sangat salah. Entah siapa yang memunculkan paradigma seperti itu, padahal, seperti yang kita ketahui dalam cerita-cerita para Nabi, bahkan Rasul, ikut berperan dalam mengurus anak, sekalipun mereka tetap mencari nafkah. 

            Ohiya, pernah nonton movie "Ramona and Beezus", movie ini keren banget, disana menceritakan kasih sayang keluarga, dllnya...Ramona yang hiperaktif dan tipe weird thinker sangat dekat dengan Ayahnya, karena Ayahnya lumayan mengerti dirinya. Walopun hampir setiap kali Ramona berbuat salah, tapi di keluarga ini tidak langsung membombardir anaknya dengan hukuman kesalahan yang kadang-kadang tidak wajar, tapi mereka beri hukuman, yang bisa mendidik dan tidak 'membunuh' keberanian anak. Aku suka banget dengan 'pendidikan parenting' yang disuguhkan movie ini. Topppp bangetttt pokoknya. Ada juga film 'I'm not Stupid too'...Film ini lebih menjelaskan efek dari perhatian yang salah dari orang tua yang berakibat buruk bagi anak. Karena, tak smeua perhatian bermanfaat lho, cara memberi perhatian yang slaah juga tidak bisa dibenarkan.

            Merawat anak, memberinya pendidikan dan pengajaran yang layak adalah investasi plus amal jariyah dalam hidup. Bagi mereka, para orang tua yang selalu mengeluh kenapa anaknya nakal? Coba sejenak berkaca, jangan-jangan kita 'orang tua' yang menjadikan anak kita seperti itu..

 
           Hidup di dunia yang serba instan juga berefek tidak baik pada kehidupan, Orang tua selalu ingin anaknya 'dikarbit' oleh sekolahnya, misalnya: Dulu-dulu aku suka banget denger, bagi orang tua yang punya anak yang nakal (suka bolos, nggak suka belajar), kirimlah anak mereka ke pesantren...Mau ngakak iya, mau sedih iya, kalo denger pendapat ini..Kenapa sebab? Yaeyalah, mereka pikir pesantren apaan, kalau niat awalnya dikirim pesantren cuma ingin menghilangkan sejenak 'beban mengurus anak', apa bagus? 


          Nah, untuk kita yang belum menjadi 'bapak dan Ibu', bolehlah mulai belajar, meniatkan untuk mempelajari parenting education yang baik. Mau itu otodidak atau ikut pelatihannya. Karena, Bangsa yang baik bersumber dari Keluarga yang baik pula. Pernah baca bibliografi Bung Hatta, Moh.Natsir, mereka contoh dari keluarga yang harmonis. Bagaimana seorang Bung Hatta dan Moh.Natsir semangat menyelesaikan pendidikan dan berniat bermanfaat bagi Negara..Menjadi orang tua yang baik tidak hanya diukur dari seberapa banyak/sedikit harta, mainan, mobil, dsb yang bisa kita berikan untuk Anak..Tapi, pendidikan dan pengajaran berada di posisi paling urgen, paling mahal, dan paling menguras energi. Paling urgen, jelas...Paling mahal, bagi kita yang nanti akan jadi 'Ayah dan Ibu yang super duper busy', pendidikan dan pengajaran akan menjadi mahal, karena otomatis kita mau meluangkan waktu kita yang berharga hanya untuk mendengar celoteh dan senyumnya...Paling menguras energi, hmmm, lebih tepatnya karena kita perlu memahaminya secara utuh, bukan hanya dari kacamata kita saja.

          Untuk yang sudah jadi 'Ibu dan Bapak' juga tidak ada salahnya belajar, karena apalah artinya hidup kalau kita tidak pernah belajar. Ingat, Anak adalah titipan dariNYA, untuk dididik, disayang, dinafkahi, bukan dijadikan sebagai beban hidup, tapi jadikanlah anak sebagai anugerah hidup...Ajari ia dengan lembut, agar kelak ketika ia menjadi orang tua, ia terus menanamkan benih-benih kebaikan yang tertanam pada dirinya untuk keturunannya kelak...Jauhi tamparan/jewer/omelan kosong jika itu semua bukan alat yang baik untuk mengajarnya. Berikan ia reward yang ikhlas, ketika ia melakukan hal-hal baik...dan Jelaskan ia akan punishment ketika ia melakukan hal-hal buruk. Ayolah,, mulai bermanifestasi dalam hidup, manifestasi ini punya 2 hasil, ia akan menjadikanmu ke Syurga atau bahkan ia dengan sangat bisa memasukkanmu ke Neraka...

          Ayah, Ibu, mari bersama mencetak Manusia manfaat untuk kehidupan...Mari buat karya terbaik selama kita hidup..


Wallahu'alam 


Terima kasih dariku, untuk Mama yang ada di langit sana, dan Ayah yang ada di rumah...Semoga Allah berikan hadiah terindah atas karya terbaik Mama dan Ayah dalam hidupku...Aku, tak akan pernah bisa membalasnya dengan apapun...Love Mama, Love Ayah

with love,

vi^^
Back to Top