Ba'da Magrib smsan dengan teman lama, teman se-geng (hadueh gangster agaknya nih...) di kelas IPA C07 2005-Ganesha Operation Cabang Sukamto Palembang...
Diawali dengan minta TTL mereka ber4, dan diakhiri dengan "tidakkkkkkkkk, saya kena hukuman". Pasalnya, di hari reunian nanti (setelah 5 tahun tak besuo), kami akan bawa bukti foto bersejarah yang di-take setelah ikut SPMB 2005, hadohhhh....refleklah, bongkar-bongkar album, dan yah...Inget, ntu foto agaknya kebuang deh waktu kemaren buang-buang foto yang udah rusak akibat lembab, soalnya fotonya kecil...Ku reply-lah sms teman itu dengan berkata, agaknya aku deh yang kena hukum pas reuni ntar, soalnya foto punyaku udah nggak ada lagi T_____T
And tebak, dengan semangat 45 uci(mak geng) bak bu Hakim yang akan menjatuhkan vonis....Dan hukumannya adalah Nyanyi...Aniwei, no problem sih kalo disuruh nyanyi mah....Palingan mereka teriak-teriak kesakitan kupingnya#hahahhah#...Dan mengenaskan banget dah, si uci bilang lagunya itu 'Cinta Satu Malam'...........Apah? Lagu itu? Ampunnnn.........Aku nggak kuat banget sama lagu yang beginian, kagak sukaaaaaa benerannnnnnnnnn#it's contain so many negative story inside#
Dari liriknya yang arghhhhhhhhh..........Sebangsa banget kek lagu keong racun atau lagu-lagu yang tidak pantas untuk didengar lainnya, sekali lagi! Menurutku loh ya....
Karena aku penggemar musik dengan lagu-lagunya yang berbobot, menghibur boleh asal nggak aneh-aneh......
Bagaimana ini, haruskah aku jadi pelanggar hukuman? Atau dengan memelas minta banding (bandingnya ganti lagu maksudnya) atau...Menyogok agar diganti hukuman dengan mentraktir mereka makan sepuasnya di Martabak Har atau pempek Candy?
- Cerita ini, ku buat untuk bahan refleksi bagi diri sendiri ataupun mungkin bisa untuk orang lain. Di dunia ini, hukuman yang mungkin sekarang bisa ditukar dengan hal-hal lain: ntah itu materil atau imateril. Alasan mereka menukar hukuman adalah karena mereka tidak cocok dengan hukuman tersebut: misalnya>>seperti aku tadi yang gak cocok dengan lagu 'cinta satu malam', ya itulah hukuman, mana ada hukuman yang sesuai dengan kehendak kita, harus sesuai dengan peraturan yang ada, misalnya: Kek ceritaku tadi, yang bawa foto berhak ngasih hukuman kepada dia yang nggak bawa foto. Tinggal pilih, ingin menjadi manusia terbaik dengan perilakunya yang baik pula atau tidak. So, bagi kita yang tidak ingin dihukum, maka jangan lakukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya hukuman. Jika dilakukan, ya jangan kabur karena takut hukuman. Jangan seperti pepatah, lempar batu sembunyi tangan...Berani Buat Harus Berani Bertanggungjawab!!!! Sedih banget dah kalo liat berita mereka yang seharusnya dihukum selalu pake gaya ngeles sana-sini, dimudahkan sana-sini, kasus besar sengaja dikecilkan....Heyyy, harusnya para pelanggar hukum ini tahu bukan beratnya hukuman yang sebenarnya diinginkan dari sebuah vonis hukuman, tapi bagaimana hukuman itu bisa jadi jalan tobat, jalan evaluasi dan jalan berubah menjadi pribadi yang lebih baik, hanya mereka yang suka dihukum-bolakbalik dihukum karena nggak jera-yang menganggap hukuman hanya sebagai formalitas tanpa maksud -
Tons of Love,
Vi^^
8 comments
wah kalau disini kan budayannya kalau mau diadili mesti terpidananya langsung sakit... aneh yoo.. syndrom apaan tuh??
essip ,yang namanya hukum memang gak boleh ditawar lagi..... harus siap menerima konsekuensi kalau memang salah ya harus legowo menerima hukuman.
aku juga mau kalo ditraktirrrrrrrrrr :D
makanya sebelum berbuat itu ya dipikir2 dulu lah ...
Iya, berani berbuat haruz berani bertanggung jawab...
Tp pepatah pejabat d negara kita skrang udah ganti Mba Putri, "LEMPAR batu sembunyiin duit Rakyat...jiehhehehe.....
bener, yang namanya hukuman itu ga ada yg sesuai dgn keinginan kita..
klo di Indonesia sih liat kasus2 yg lagi hot,hukum itu bagi mereka yg punya banyak duit ya bisa di beli..hemmm
tapi jangan keras2 ya hukumannya,aku kan orang baik aslinya. hehehe
waaaah setuju tuh ama lagu keong racun n cinta satu malam..... bikin kepalaku tambah senat cenut heheheh :)
@Lozz Akbar : Syndrom apa ya,mas? keknya sindrom pengecut yang sengaja dibuat-buat
@Ajeng: hahahha..maunya...
@Mr.TM: hahhaha, nambah lagi peribahasa baru berarti ya?
@dv: Iya begitulah, kalau hukuman sesuai kehendak kita sih bukan hukuman namanya yak?
@Kira: Ahehehhe, nggak keras nggak...Tapi nyakitin,hehhe
@Yhantee: Hooh yan, aku paling nggak kuat kalo dah denger lagu ini, pengen matiin tu lagu deh..hahhaha